"Kami sendiri dari Kesultanan Paser menyambut dengan antusias IKN dan kami memohon segera dibangun ibu kota negara baru ini. Karena kami yakin dengan perpindahan ibu kota baru mudah-mudahan membawa wajah baru dan martabat di dunia. Kami juga meminta dari Kesultanan Paser dibuat Istana Kesultanan Paser di dekat IKN ibu kota negara," ujar Jarnawi.
Sementara itu, Kepala Adat Dayak Kenya, Ajang Tedung, menyampaikan dengan senang hati menerima rencana pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Ajang meminta pemerintah turut melibatkan masyarakat adat dalam Badan Otorita maupun pembangunan fisik IKN Nusantara.
"Pertama itu, dengan adanya IKN ini tolong di dalam Badan Otorita tuh masyarakat adat bisa diakomodir. Yang kedua dalam pembangunan fisik ya masyarakat sebagai mitra kerja. Yang ketiga kearifan lokal, tolong perhatikan kearifan lokal, adat istiadat, budaya," kata Ajang.
Syarifuddin HR selaku Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar. Dia meminta agar masyarakat adat setempat lebih diperhatikan, terutama menyangkut kualitas sumber daya manusianya.
"Kami hanya minta tolong diperhatikan sumber daya manusia kami supaya kami tidak kalah dengan saudara-saudara kami pendatang dari luar nantinya, supaya saudara-saudara kami generasi kami nanti bisa bersaing karena penduduk Kalimantan adalah penduduk yang welcome, yang selalu bisa menghargai satu sama lain," ujar Syarifuddin.
Terakhir, Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan Andi Singkeru berkata, sebagai masyarakat pendatang dirinya sudah berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat asli Kalimantan.
"Kami bersama keluarga, bersama anak cucu, kami berdampingan dengan suku-suku asli, kami berharap agar bisa menjadi wadah yang terbaik ke depan," kata Andi.
Empat kementerian pindah ke IKN di 2024
Sebanyak empat kementerian akan pindah ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2024 mendatang.
Empat kementerian itu adaalah Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.