Kemudian, Ade Armando menyebut Anies Baswedan seperti menjelma menjadi anak kecil yang ngambek.
"Celakanya, di akhir program, host Metro Aviani Malik justru mengajukan pertanyaan yang membuat ia naik darah. Dan akibatnya, hanya dalam beberapa menit ia menjelma menjadi seolah anak kecil yang ngambek ketika merasa dijahili oleh kawannya. Anies sebenarnya tidak perlu meradang. Avi sekadar menjalankan kewajibannya sebagai jurnalis, yaitu bertanya tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan publik. Avi sama sekali tidak menyerang. Judul liputannya sendiri nampak suportif terhadap Pemprov DKI: PPKM Darurat di DKI, Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu," jelas Ade Armando.
Ade Armando dalam video CokroTV itu kemudian menjelaskan perihal sidak Anies Baswedan.
"Sementara Equity Life adalah perusahaan asuransi jiwa yang masuk dalam sektor essential dan karena itu masih bisa buka kantor dengan pembatasan maksimal 50 persen karyawan," ujar Ade Armando.
Menurut Ade Armando, ada hal mengejutkan pada wawancara Anies Baswedan dengan Metro TV itu.
"Dia (Anies Baswedan) bilang juga: "Silakan jika Metro TV untuk mengambil sikap membela mereka yang membahayakan sesama". Anies menegaskan sikap Pemprov DKI adalah melindungi setiap warga Jakarta dan warga Indonesia," ujar Ade Armando.
"Lho? Kok tiba-tiba Anies marah-marahnya pada Metro TV. Kok dia bilang Metro TV membela mereka yang membahayakan keselamatan sesama. Kok Anies kesannya menantang Metro TV untuk maju ke PTUN? Kesan saya sih, Anies kehilangan kendali diri," lanjut Ade Armando lagi.
(redaksi)