"Saya tidak bicara dan tidak pernah bicara tentang hal yang demikian itu."
"Saya tidak pernah begitu hina mau nyosor meminta-minta jabatan."
"Tidak untuk menantu, anak, apalagi untuk saya sendiri. Tidak pernah," tegas Hendro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/6/2021).
Lebih lanjut, Hendro menerangkan maksud kedatangannya bertemu Jokowi pada Mei 2021 lalu.
Ia mengatakan, kala itu hanya ingin bersilaturahmi dengan Jokowi.
"Pertemuan pada 7 Mei 2021 berkaitan dengan HUT saya yang ke-76. Sebagai Presiden, tidak mungkin beliau yang datang ke rumah saya."
"Silaturahmi sebagai dua sahabat adalah hal yang biasa, karena Pak Jokowi setelah menjadi Presiden tidak berubah sama sekali dengan sewaktu dulu sebagai rakyat biasa," pungkasnya.
Wakil Ketua DPR RI Minta Surpres Calon Panglima segera Dikirim
Wakil Ketua DPR RI baru pengganti Azis Syamsuddin, Lodewijk F Paulus, meminta agar Jokowi segera mengirim Surat Presiden (Surpres) nama calon Panglima TNI.
Ia berharap, Supresi diajukan sebelum DPR memasuki masa reses pada 7 Oktober 2021.
"Di Komisi I ada pergantian Panglima TNI, ya kita menunggu, kita monitor."
"Mudah-mudahan Bapak Presiden segera mengajukan calon Panglima TNI," ujar Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/9/2021), dilansir Tribunnews.
"Sehingga diharapkan sebelum itu dengan massa reses yang insyaallah selesai tanggal 7 (Oktober), kita sudah bisa memiliki Panglima TNI."
"Kalau enggak kita menunggu total waktu persiapan sangat sempit," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, memastikan Surpres akan dikirim secepatnya.
Dilansir Tribunnews, ia menilai masih cukup waktu untuk menentukan pengganti Hadi, karena sang Marsekal pensiun pada akhir November.
"Belum ini tadi barusan saya sampaikan jadi kita akan ajukan secepatnya," kata Pratikno di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
"Jadi kita masih cukup punya waktu," imbuhnya.
Pratikno pun memastikan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengenai Surpres Panglima TNI.
"Tapi kita akan lakukan secepatnya dan ada waktu bagi DPR," tandasnya. (*)