Lebih lanjut, ia mengungkapkan rencana pembangunan galeri sejarah di Talibang sebuah proyek yang bertujuan untuk menampilkan perkembangan Kota Samarinda dari masa ke masa. Galeri ini nantinya akan menjadi salah satu daya tarik wisata edukatif yang memungkinkan pengunjung melihat transformasi Samarinda dari era bahari hingga masa modern.
“Nanti di galeri itu pengunjung bisa melihat Samarinda dari zaman dahulu hingga sekarang. Kita tidak perlu keliling kota untuk tahu sejarahnya cukup masuk ke galeri semua informasi akan terpapar baik dalam bentuk visual, foto, maupun video,” bebernya.
Selain galeri sejarah, Andi Harun juga berencana membangun bianglala (ferris wheel) sebagai ikon baru kota. Ia terinspirasi oleh kota-kota besar di dunia yang memiliki bianglala sebagai daya tarik wisata, seperti Singapura dan Sydney. Menurutnya, bianglala di Samarinda akan menjadi simbol kemajuan kota.
“Kota-kota maju seperti Singapura, Sydney, bahkan Jakarta sekarang punya bianglala. Kita juga bisa buat di sini apalagi dengan keindahan Teras Samarinda dan pemandangan sekitar bianglala ini akan menjadi tempat favorit untuk bersantai dan menikmati kota dari ketinggian,” ungkapnya.
AH juga menjelaskanbahwa semua proyek besar yang sedang dan akan dilaksanakan di Samarinda tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan dari pemerintah pusat. Sebagian besar pembiayaan berasal dari kekuatan keuangan daerah yang dikelola secara efektif untuk mendukung pembangunan.
“Teras Samarinda, terowongan Samarinda, semuanya kita bangun tanpa bantuan dari mana-mana ini semua dari uang daerah kita gunakan untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
(tim redaksi)