Penambahan jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Dedi mulanya mengatakan ada selisih data antara tim Humas Polri dan Dinkes Kesehatan.
Data Polri hanya mencatat korban yang dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pencocokan data, ternyata ada 12 korban yang meninggal bukan di fasilitas kesehatan.
"Nonfaskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, tim DVI, dan direktur rumah sakit," kata Dedi.
Korban meninggal tersebar di tiga rumah sakit. Korban meninggal terdata sebanyak 44 orang di tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Kanjuruhan sebanyak 21 orang, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu sebanyak dua orang, dan RSU dr Saiful Anwar Malang sebanyak 20 orang.
Lalu, 75 korban meninggal dunia terdata di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi sebanyak empat orang, RS Wafa Husada sebanyak 53 orang, RS Teja Husada sebanyak 13 orang, RS Hasta Husada sebanyak tiga orang, RS Ben Mari sebanyak satu orang, RST Soepraoen sebanyak satu orang dan RS Salsabila sebanyak satu orang. Kemudian 12 korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)