Jumat, 31 Januari 2025

Berita Internasional Terkini

5 'Cepu' yang Sukses Merubah Sejarah Dunia, Siapa Saja Mereka?

Selasa, 28 Januari 2025 10:4

CEPU INTERNASIONAL - Benjamin Franklin terkenal sebagai founding father atau bapak pendiri Amerika Serikat. Perannya sebagai cepu terjadi ketika ketegangan meningkat di antara koloni Amerika dan Parlemen Inggris. (Britannica.com)

Kehancuran ini disusul dengan skandal Watergate.

Skandal Watergate berhubungan dengan kejadian kampanye pemilihan ulang presiden AS.

Kala itu perampok diketahui mampu membobol kantor Komite Nasional Demokrat di kompleks Watergate.

Nixon dan pemerintahannya memulai kampanye besar-besaran untuk menutupi keterlibatan mereka. Tetapi, kebenaran akhirnya terungkap.

Felt disebutkan mulai membocorkan informasi seputar investasi FBI kepada wartawan The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein.

Mengingat Nixon tidak akan mau dimintai pertanggungjawaban.

Setelah tetap anonim selama lebih dari 30 tahun, Felt yang saat itu berusia 91 tahun mengungkapkan dirinya dalam sebuah artikel Vanity Fair pada 2005.

Putri Felt telah berhasil meyakinkannya untuk mengungkapkan perannya secara terbuka sebelum meninggal.

Usai fakta terungkap, Woodward dan Bernstein ikut angkat bicara. Keduanya mendukung klaim Felt.

Menurut hukum AS tahun 1980, Felt telah melanggar hak-hak sipil warga negara Amerika karena melakukan penggeledahan yang tidak sah.

Beberapa orang berspekulasi bahwa Felt membocorkan informasi Watergate tidak sepenuhnya altruistik (sukarela untuk menolong publik).

Publik menilai Felt melakukan hal itu untuk memajukan kariernya sendiri di FBI.

Analis militer AS Daniel Ellsberg menggemparkan negaranya dengan dokumen yang menjelaskan operasi rahasia AS selama Perang Vietnam.

Dokumen setebal 7 ribu halaman itu kemudian dikenal sebagai Pentagon Papers.

Isi Pentagon Paper menjelaskan penipuan publik yang dilakukan pemerintah AS dan peran pemerintah dalam pemilihan Ngo Dinh Diem.

Ngo Dinh Diem adalah presiden Vietnam Selatan (sebelum akhirnya dibunuh dalam kudeta pada 1963).

Karena pengaduan publik yang dilakukan Ellsberg, Unit Investigasi Khusus Gedung Putih membobol kantornya.

Pembobolan ini berujung hukuman pada Ellsberg berdasarkan Undang-Undang Spionase 1971.

Ia menerima tuduhan seperti spionase, pencurian, dan serangkaian tuduhan cabul.

Tetapi pada akhirnya tuduhan ini dibatalkan karena Unit Investasi Khusus Gedung Putih memperoleh bukti secara ilegal. (*/Detik)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
pojokhiburan