Selain pemutakhiran data, tugas penting lainnya adalah melakukan verifikasi faktual dukungan calon perseorangan.
“Kami menerima 61.750 dukungan untuk calon perseorangan ini harus diverifikasi di lapangan menggunakan metode sensus, di mana kami harus menemui setiap pendukung secara langsung,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya PPS baru untuk segera menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan PPS lama sebagai mentor.
“Tolong PPS yang baru menyesuaikan diri dan belajar dari PPS yang lama jangan lupa, mereka juga harus rajin membaca aturan terbaru terkait Pilkada 2024 karena undang-undangnya berbeda dengan Pemilu sebelumnya,” pesan Firman.
Firman juga menjelaskan persiapan teknis lainnya, termasuk perekrutan tambahan PPS dan penyesuaian jumlah TPS.
“Jumlah TPS maksimal untuk Pilkada adalah 600 pemilih per TPS, berbeda dengan Pemilu sebelumnya yang hanya 300 pemilih per TPS. Ini berarti jumlah TPS akan disesuaikan sesuai kondisi geografis dan kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
Terkait keterwakilan perempuan dalam PPS, Firman menyebut bahwa meskipun target keterwakilan 30% perempuan belum sepenuhnya tercapai, namun sudah ada upaya untuk memenuhinya.
“Kami kemarin mencapai lebih dari 30% perwakilan perempuan secara keseluruhan. Meskipun di beberapa kelurahan jumlah perempuan yang mendaftar masih sedikit, kami tetap berusaha memenuhi target tersebut,” tambahnya.