"Di pusat sudah diputuskan akan memotong langkah birokrasi pupuk yang dinilai cukup panjang. Dan dipastikan akan sampai ke petani dengan harga terjangkau," tegasnya.
Selain itu, Manimbang juga memerintahkan agar HKTI di daerah seperti Kalimantan Timur agar terus pro aktif bergerak ke para petani.
"HKTI kita harapkan bisa terus turun ke bawah, melihat, merekam dan mendengar apa yang menjadi kendala petani di bawah dan disampaikan agar bisa segera ditanggulangi. Saya optimis HKTI di sini bisa lebih agresif dan meningkatkan peran petani dan penggunaan lahan," tandasnya.
Sementara itu, itu, Ketua HKTI Kaltim, Rusianto menyatakan bahwa pihaknya sudah terus bergerak mencatat dan mendengar keluhan petani.
Dari persoalan awal yang didapat, Rusianto menyoroti beberapa masalah yang mendesak untuk segera ditangani, seperti saluran air yang masih menggenang di beberapa area panen serta akses jalan tani yang belum memadai sehingga alat panen modern tidak dapat masuk ke lokasi.
“Kami akan segera mengkomunikasikan kebutuhan petani ini kepada pemerintah serta menggandeng beberapa perusahaan di Samarinda dan Kaltim agar mereka bisa menyalurkan bantuan CSR untuk mendukung pertanian. Untuk menjamin ketersediaan stok pangan yang memadai dalam upaya mendukung program pemerintah makan bergizi gratis,” pungkasnya.
(tim redaksi)