POJOKNEGERI.COM - Nama Rosario de Marshall atau Hercules memiliki jabatan baru.
Hal ini usai ia diangkat sebagai tenaga ahli di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI Perumda Pasar Jaya.
Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) menilai pengangkatan Hercules kewenangan direksi Pasar Jaya.
"Untuk pengangkatan SDM atau pejabat di bawah direksi itu kewenangan direksi, bukan gubernur. Itu yang nunjuk kewenangan direksi. Saya BP BUMD aja nggak ada kewenangan kalau di bawah direksi," ujar Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta Riyadi, kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).
Ia jelaskan bawah saat ini, laporan pengangkatan Hercules itu belum ia terima dari Perumda Pasar Jaya. Meski demikian, ia sampaikan bahwa pengangkatan sepenuhnya adalah kewenangan direksi.
"Karena sepanjang itu dibutuhkan, dia punya kemampuan, ada asesmen, ada proses nggak ada masalah. Ya oke dia dulu latar belakangnya begini begitu misalkan. Ya orang sudah berubah apa nggak. Kan gitu. Kan mungkin direksi lihatnya sudah berubah. Kali gitu, kan gitu. sepanjang prosesnya dilalui. Kompetensinya dibutuhkan dan dianya dianggap mampu. Dan itu bukan kewenangan BP BUMD, apalagi Gubernur," tuturnya.
Sosok Hercules
Hercules diketahui adalah mantan preman sekaligus "penguasa" Tanah Abang.
Meski demikian, Hercules sudah lama absen dari dunia preman, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan atas kasus penguasaan lahan pada Maret 2019.
Selepas itu ia diketahui memulai peruntungannya di dunia bisnis.
Sebelum mengadu nasib di Jakarta, Hercules tinggal di Timor Timur. Di sana, ia banyak bekerja sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer TNI.
Ia terbang ke Jakarta untuk menyembuhkan luka di tangan. Saat itu Hercules dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Tangan yang terluka tersebut ternyata harus diamputasi. Merasa tidak tahan dirawat di RSPAD, Hercules akhirnya kabur dan hidup menjadi gelandangan di Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai. Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain. Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an. Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut. Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali. Meski begitu, ia tetap selamat. Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu. Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia.
Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala. Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)