POJOKNEGERI.COM - Kegegeran terjadi di Amerika Serikat (AS).
Hal ini usai adanya laporan resmi yang memuat terkait bagaimana Gubernur New York Andrew Cuomo terbukti melecehkan 11 wanita secara seksual.
Laporan itu terbit pada Selasa (3/8/2021).
Jaksa Agung negara bagian Letitia James merangkum penyelidikan selama berbulan-bulan dengan kesimpulan itu.
Dari hasil penyelidikan itu, Andrew Cuomo yang merupakan rekan Biden di Partai Demokrat tersebut terbukti melanggar undang-undang federal dan negara bagian.
Dalam laporan setebal 165 halaman terungkap bagaimana pengakuan 179 saksi. Terungkap pula bagaimana lingkungan kerja yang diciptakan di kantor Cuomo disebut penuh ketakutan dan intimidasi.
"Apa yang terungkap dari penyelidikan adalah pola perilaku menganggu dari gubernur negara bagian New York," tegas James, dimuat Reuters.
"(Sebanyak) 11 wanita berada di lingkungan kerja tak bersahabat dan 'beracun'."
Para wanita yang dilecehkan termasuk anggota stafnya sendiri, masyarakat bahkan polisi. Gelombang seruan Cuomo mundur ramai di AS termasuk dari sang Presiden Joe Biden.
Dalam pernyataan kepada wartawan, Biden meminta Cuomo mengundurkan diri.
"Dia harus mengundurkan diri," tegasnya di Gedung Putih.
Biden juga mengatakan legislatif negara bagian bisa memutuskan untuk memakzulkan. Ini jika sang gubernur menolak mundur.
Cuomo sebenarnya sosok potensial di Demokrat sebagai calon presiden di 2024. Apalagi jika Biden memutuskan tidak mencalonkan diri kembali.
Ia menjadi gubernur sejak 2011. Namanya sempat melambung kala ia tegas menentang mantan Presiden Donald Trump dalam kebijakan penanganan Covid-19 di wilayah itu.
Dalam sebuah video, Cuomo mengatakan perilakunya disalahpahami para penuduhnya. Pria yang memiliki tiga anak perempuan itu menegaskan tak pernah menyentuh siapapun secara tidak pantas.
"Saya ingin Anda tahu ... saya tidak pernah menyentuh siapa pun secara tidak pantas atau melakukan rayuan seksual yang tidak pantas," kata Cuomo.
"Saya berusia 63 tahun. Saya telah menjalani seluruh kehidupan dewasa saya di depan umum. Itu bukan siapa saya." ujarnya.
(redaksi)