POJOKNEGERI.COM - Luhut Binsar Pandjaitan tak hanya dikenal sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, namun juga pengusaha sukses dengan bisnisnya yang tersebar disejumlah daerah di Indonesia.
Tak hanya satu atau perusahaan yang dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan, namun ada 16 perusahaan.
Pria kelahiran 28 September 1947 di Simargala, Toba Samosir, Sumatera Utara merupakan pendiri PT Toba Sejahtra, bergerak dapam berbagai sektor energi seperti kelistrikan, tambang, minyak, gas, perkebunan, properti, dan industri.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan pemegang 99,9 persen saham PT Toba Sejahtra.
Namun pada 2017, Luhut hanya memegang sekitar 9,9 persen saham saja.
PT Toba Sejahtera memiliki banyak anak perusahaan yang berjalan di berbagai sektor.
Berikut 16 anak perusahaan dari PT Toba Sejahtra milik Luhut Binsar Pandjaitan, dilansir dari Okezone.com:
1. PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA)
Sebagai anak perusahaan, Toba Bara Sejahtra merupakan perusahaan tambang batubara yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Perusahaan ini bekerjasama dengan berbagai kontraktor seperti Petrosea dan SIS yang terkenal di Indonesia.
2. PT Adimitra Baratama Nusantara
Perusahaan ini merupakan tambang batubara di Kukar seluas 2.990 hektar yang mulai beroperasi sejak tahun 2008 dengan hasil produksi mencapai 3,6 juta metric ton batubara di tahun 2011.
3. PT Indomining
Indomining juga merupakan pertambangan batubara yang berada di Kukar dengan luas mencapai 683 hektar.
Indomining setiap tahunnya dapat memproduksi hingga 1,5 juta metric ton batu bara.
4. PT Trisensa Mineral Utama
Trisensa Mineral Utama merupakan bagian Group Toba Sejahtra dengan konsesi seluas 3.414 hektar di Kukar.
5. PT Kutai Energi
Kutai Energi merupakan pertambangan batu bara terbesar yang dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan dengan luas konsesi mencapai 6.932 hektar.
6. PT Energi Mineral Langgeng
Perusahaan ini berada di Madura Tenggara dengan memiliki luas 4.567 km2.
Rasio keberhasilan eksplorasinya mencapai 40 persen dengan potensi sumberdaya yang dapat diperbaiki mencapai 2 miliar barel minyak, 593 miliar kaki kubik gas alam serta sekitar 36 juta barel kondensat.
7. PT Fairfield Indonesia
Perusahaan ini merupakan perusahaan bersama dengan Fairfieldnodal.
Perusahaan memiliki teknologi untuk mengatasi data seismik 2 dan 3 dimensi serta proyek kedalaman termasuk juga di darat, zona transisi serta pengolahan data kelautan.
8. PT Perkebunan Kaltim Utama I
Perusahaan ini memiliki luas lahan mencapai 8.663 hektar serta lahan yang ditanami seluas 2.896 hektar.
9. PT Tritunggal Sentra Buana
PT Toba Sejahtra memiliki 25persen saham PT Tritunggal Sentra Buana yang bertempat di Saliki, Kalimantan Timur.
Total luas lahan dari perusahaan ini mencapai 12.000 hektar dengan izin hak guna lahan mencapai 5.759 hektar.
10. PT Adimitra Lestari
Perusahaan ini terletak di Nunukan, Kalimantan Utara. Perusahaan ini merupakan perusahaan pengelolaan hasil kayu yang telah memiliki Izin Usaha Pengelolaan Hasil Kayu (IUPHHK).
11. PT Smartias Indo Gemilang
Perusahaan ini bergerak pada usaha penjualan serta distribusi KWH Meter elektrik prabayar dalam bentuk smart card atau STS Meter token yang disediakan oleh PLN untuk listrik perumahan
12. PT Rakabu Sejahtera
Perusahaan ini merupakan pabrik mebel milik keluarga Jokowi yang mana perusahaan Luhut menjadi salah satu pemegang sahamnya.
13. PT Kabil Citranusa
Perusahaan ini bergerak untuk pemenuhan kebutuhan industri gas dan minyak.
Perusahaan Luhut berperan sebagai salah satu pemegang saham minoritas.
14. Toba Property and Infrastructure
Pada bidang properti dan infrastruktur, perusahaan yang dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan adalah PT Toba Pengembang Sejahtera. Perusahaan berlokasi di kawasan bisnis Mega Kuningan dengan luas lahan mencapai 1,7 hektar.
15. PT Pusaka Jaya Palu
Perusahaan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap pertama di Indonesia yang dibangun oleh perusahaan swasta.
16. PT Kartanegara Energi Perkasa
Perusahaan ini telah bekerjasama dengan PLN untuk pengembangan PLTG Senipah di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 2011.
Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah tercatat sebagai salah satu komisaris dari perusahaan kertas milik Prabowo bernama PT Kiani Kertas.
(redaksi)