Senin, 3 Februari 2025

Nasional

Gempuran Produk China jadi Tantangan UMKM Lokal, Maman Ungkap Penyababnya

Minggu, 2 Februari 2025 1:5

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman

POJOKNEGERI.COM - Produk impor murah asal China masih menjadi tantangan besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia.

Ini seperti diungkapkan Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman dalam acara Perayaan Hari Ulang Tahun Apindo yang digelar di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (31/5/2025).

Maman Abdurrahman mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak produk impor yang diproduksi dalam jumlah besar dan dijual dengan harga sangat kompetitif.

Menurut Maman, salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk melindungi UMKM lokal adalah dengan mempertimbangkan pemblokiran e-commerce dari China sebagai solusi jangka pendek.

Langkah ini, meskipun hanya sementara, diharapkan dapat memberi ruang bagi produk lokal untuk bersaing lebih fair di pasar domestik.

"Apa sih yang membuat produk-produk dari Cina itu luar biasa? Dia bisa masuk karena dua hal, murah dan volumenya gede banget. Memblokir e-commerce asal China merupakan solusi jangka pendek. Bagaimana cara menangani derasnya barang-barang impor ini?" kata Maman.

Dia mengungkapkan, meski kualitas produk China hampir setara dengan produk dalam negeri, harga yang jauh lebih murah menjadi alasan utama mengapa produk impor mendominasi pasar Indonesia.

"Misalnya, kita beli tas lah. Produk UMKM diproduksi oleh dengan cost produksi Rp 1 juta, tapi China dia bisa produksi barang itu mungkin dengan harga Rp 100 ribu. Gimana kita mau melawan itu? Kualitas sebetulnya so-so aja, sama aja,"  jelas Maman.

Untuk mengatasi tersebut, Maman menerangkan pemerintah harus mencari sebuah sistem yang dapat memproduksi barang-barang UMKM secara massal sehingga dapat menekan biaya produksi. Pihaknya telah berencana untuk membentuk Holding UMKM untuk memperkuat daya saing produk UMKM.

"Nah caranya adalah bukan dengan menutup Temu-nya, bukan dengan menahan mereka. Tapi dengan bagaimana juga kita mencari sebuah sistem dan diolah yang bisa memproduksi barang-barang itu secara massal. Dengan harga yang murah itulah tadi menkonsolidasikan atau men-clustering UMKM-UMKM. Di bawah UMKM holding itulah salah satu solusi untuk bisa menekan cost produksi dan menaikkan jumlah volume produksi dibandingkan kalau kita biarkan satu per satu," tambah Maman.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan