Komentar nyinyir pun tak terelakan.
"Positive thinking aja yah. Walaupun dia lulus tahun 94, Masjid baru dibangun tahun 98, mungkin dia hamba masjid yang sering berburu takjil ke masjid setelah Soeharto lengser," kicau @CVNKJL sambil mengunggah tangkapan layar mengenai Sejarah Majid Kampus UGM.
"Masjid Kampus UGM bukannya baru dibangun 97-98? Anda kuliah lulus UGM tahun 95," kicau @bima****
Selain itu, akun @Inspektur**** bercerita ketika dirinya masuk UGM tahun 1997, lokasi Masjid UGM masih berbentuk kompleks pemakaman.
"Ingat banget, ketika makam-makam tersebut dibongkar pas berangkat dan pulang kuliah di tahun 97-98. Coba diingat-ingat lagi, mungkin Njenengan keliru masjid," sambungnya.
Hal yang kurang lebih sama dibagikan warganet dengan akun @sgy**** yang menyebut bahwa pra tahun 1998 tempat tersebut masih berupa kompleks pemakaman.
"Mungkin yang dimaksud adalah Ramadhan di kampus yang diadakan di Gelanggang UGM (dipakai tarawih tapi fungsi sebenarnya gelanggang olahraga). Ada buka puasa gratis di sana dulu," kicaunya.
Dikutip dari situs Masjid Kampus UGM, melalui Liputan6, disebut bahwa panitia pembangunan masjid tengah menentukan arah kiblat pada 21 Mei 1998, tepat saat Presiden Soeharto lengser.
Penentuan arah kiblat Masjid UGM melibatkan Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) dan tim dari jurusan Teknik Geodesi UGM.