POJOKNEGERI.COM - Mengejar target pembangunan konstruksi yang akan dimulai 2023, PT Kayan Hydro Energy (PT KHE) kini tengah merampungkan pembangunan jalan penghubung dari jalan umum terdekat menuju titik lokasi pembangunan Bendungan Kayan I sepanjang 12 kilometer.
PT KHE optimistis proses pengerjaan konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dapat dimulai 2023 dan beroperasi secara bertahap pada 2026.
Untuk diketahui PLTA Kayan Cascade yang dibangun oleh PT KHE memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan dan terdiri atas 5 bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya. Tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.
Investasi proyek ini diperkirakan memakan biaya sekitar 17 miliar dolar AS dengan sumber dana dari PT KHE sendiri dan partner di mana salah satu partnernya Sumitomo Jepang.
Pembangunan jalan tersebut akan terbagi dalam tiga seksi pengerjaan, yakni dari titik Bendungan Kayan I menuju Tugu Lima, kemudian Tugu Lima menuju Sungai Muara Pangean, dan Sungai Muara Pangean menuju jalan PU (Pekerjaan Umum) atau jalan umum. Panjangnya 12 kilometer.
Demikian dikatakan Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (PT KHE) Khaeroni kepada sejumlah media nasional dan asing di Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, akhir Agustus 2022.
"Untuk memulai tahap konstruksi 2023, sedang dikerjakan perluasan jalan untuk angkutan alat berat serta izin peledaikan. Sementara gudang bahan peledak sudah siap sejak lama," kata Khaeroni sambil menunjuk sejumlah gudang bahan peledak yang telah dibangun sejak beberapa waktu lalu.
Saat ini di bawah koordinasi Manajer Lapangan Sapta Nugraha dan Safran, PT KHE tengah melakukan land clearing dan pembukaan jalan di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan.