POJOKNEGERI.COM - Anggota DPRD Samarinda menyoroti tentang kelangkaan gas elpiji 3 Kg, yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kota Tepian.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin mengatakan permasalahan tersebut telah mendapat perhatian.
Dirinya telah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait.
“Hasil koordinasi ada problem distribusi saja,” kata Fuad sapaannya saat diwawancarai melalui sambungan telepon hari Rabu (2/11/2022).
Terganggu distribusi kata politisi partai Gerindra itu lantaran pengaruh kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa bulan lalu.
“Itu jadi salah satunya juga,” imbuhnya.
Ditanya adanya anggapan di masyarakat kelangkaan disengaja untuk menghilangkan gas elpihi 3 kilo di pasaran.
Fuad membantah anggapan tersebut.
“Itu tidak benar, pemerintah saat ini fokus untuk penambahan kouta,” ungkapnya.
Disebutnya lagi, pemerintah sedang menertibkan para spekulan yang memanfaatkan kelangkaan gas untuk kepentingan pribadi terutama pada kalangan distributor.
“Ya memang yang punya pangkalan itu wajib diawasi betul - betul. Jangan sampai pihak - pihak memanfaatkan situasi kelangkaan ini,” tegasnya.
“Dinas terkait terutama kepolisian melakukan pengawasan ekstra,” sambungnya.
Menurutnya saat ini Kepolisian dari pusat hingga ke daerah sedang bekerja melakukan penelusuran dugaan praktik spekulan di bidang migas.
“Mungkin semua akan stabil kalau kepolisian turut serta menangani ini,” jelasnya.
Disinggung apakah akibat krisis perang di Rusia versus Ukraina, menurut Fuad situasinya tidak sampai ke konflik tersebut.
“Perang Rusia - Ukraina tidak ada hubungannya karena jauh, Kaltim ini kan produsen gas, jadi masih aman,” terangnya.
(Advetorial)