Oleh karena itu, para pelaku UMKM diberikan pengetahuan dan pengalaman tambahan dari para ahli, agar mereka dapat meningkatkan tampilan kemasan produknya.
“Diperlukan inovasi dalam pengemasan produk agar dapat bersaing lebih baik dalam pemasaran,” ucapnya.
Yusuf juga mengambil contoh produk asal Desa Tuana Tuha yang pada awalnya hanya berbahan baku gula merah, namun dengan berbagai inovasi, produk turunannya menjadi beragam seperti permen atau serbuk gula merah dengan kemasan yang menarik.
“Saya telah melihat sendiri bagaimana produk-produk tersebut memiliki kemasan yang menarik,” katanya.
Yusuf menegaskan bahwa dengan konsistensi dalam berinovasi, dukungan dan bantuan akan datang dari berbagai pihak, baik dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, maupun pemerintah pusat.
“Pihak Pemdes juga akan terus memberikan bantuan secara bertahap kepada pelaku UMKM yang aktif, namun tetap akan dilakukan evaluasi dan pengawasan,” tambahnya. (adv)