POJOKNEGERI.COM - Driver ojek online terima orderan menguburkan jenazah bayi.
Hal itu terjadi pada seorang pengemudi ojek online di Jalan Raya Kopeng arah Pasar Cibeureum, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Jenazah bayi itu diduga hasil aborsi.
Video ini pun sempat viral di media sosial.
Dilansir dari Detik.com, driver tersebut adalah Herna Ropana atau lebih dikenal Opo (32).
Ternyata driver tersebut adalah yang menerima orderan menguburkan jenazah bayi.
Ia bercerita mengenai peristiwa menegangkan beberapa waktu lalu yang menimpanya. Apalagi peristiwa tersebut sempat viral videonya di sosial media.
"Jadi saya dapat orderan empat atau lima hari kebelakang lah. Terus saya jemput lah langsung ke TKP," ujar Herna.
Orang yang memesan pelayanannya adalah seorang wanita. Sang calon penumpang membawa barang.
Awalnya Herna tidak curiga dengan barang bawaan yang di bawa wanita tersebut. Namun dalam perjalanan menuju tempat tujuan, wanita tersebut menceritakannya.
"Pas lagi di jalan, dia cerita ke saya, dia ngomongnya habis keguguran, terus minta bantu dikuburin. Terus dia ngaku bilang suaminya lagi di luar kota. Oh kalau gitu, kata saya itu mah bukan urusan saya, terus saya tanya dia ketua RT-RW nya di mana. Dia nggak jawab secara jelas. Saya juga sempat nanya-nanya ke driver lain, tapi nggak ada yang tahu," katanya.
Herna mengaku jika dari awal tahu keinginan sang konsumen, orderan yang masuk akan ia cancel atau tolak. Sebab, apa yang diinginkan konsumen bukan bagian dari tugasnya sebagai driver ojol.
"Jadi saya pas naik mah nggak tahu kalau dia bawa mayat, kalau tahu mah ku (sama) saya langsung di-cancel aja. Lagian kan saya nggak tahu kan ngurus-ngurus yang kayak gitu," ucapnya.
"Reuwas (kaget) lah tau dia cerita kayak gitu, apalagi kan disuruh nguburin kayak gitu. Apalagi kan saya bukan bagiannya. Terus kan kalau yang kayak gitu mah manusia dan harus dikuburkan dengan benar," tambahnya.
Herna sempat membawa sang konsumen untuk menemui RT setempat. Hingga akhirnya sang perempuan mengaku tinggal bersama temannya. Ia lalu mengantarkan sang penumpang ke lokasi penjemputan awal.
"Terus saya coba laporan ke RT setempat. Terus kata RT tersebut menanyakan rumah si teteh di RT berapa, duka da saya mah tinggal di rerencangan (enggak tahu RT berapa karena saya tinggal di rumah teman), di Ciseupan, ngan duka RT sabarahana mah (cuma nggak tahu RT berapa). Terus saya anter lagi si teteh ke tempat semula ngejemput," tuturnya.
"Tahu-tahu ada temen yang laporan ke Polsek Ciwidey. Terus polisi langsung datang, kan saya nggak tahu dia tinggal di sini di mana, nggak tau di saudaranya, atau di mana lah. Setelah itu mah saya nggak tahu apa-apa lagi we," lanjutnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)