Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Ganjar berada di angka 22 persen, naik dibandingkan 20,5 persen pada Januari 2022.
Selain itu, Ganjar juga mengatakan dirinya menunggu langkah konsolidasi PDIP dalam membangun kerja sama politik antar partai. Menurut dia, PDIP bisa mengusung calon sendiri karena sebagai pemenang Pemilu 2019.
"Tentu saja karena hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung sendirian dan partai-partai lain harus bergabung," kata Ganjar.
Ganjar menilai, bangsa ini harus dibangun dengan kekuatan kerja sama.
Termasuk, lanjut dia, kerja sama antar partai politik.
Ia pun mencontohkan bagaimana kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibentuk juga berdasarkan kekuatan kerja sama itu.
"Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian ada banyak multi dimensi persoalan yang ada di sana dan membutuhkan kebersamaan," ucapnya.
"Dua periode kepemimpinan Pak Presiden saya kira sudah dimulai langkah-langkahnya," sambung dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto langsung angkat bicara sehari setelah Ganjar menyatakan kesiapannya.
Hasto menyatakan, urusan capres maupun cawapres berada di tangan Megawati.
"Jadi harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat dan itu adalah ranah ibu ketua umum," ucap Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Namun, menurutnya ucapan Ganjar juga masih di batas wajar.