“Hal ini menjadi bukti, bahwa masyarakat di Kaltim dapat hidup dengan rukun dan harmonis,” ungkapnya.
Isran menambahkan, urusan agama adalah urusan personal. Indonesia adalah negara yang memiliki aneka ragam suku, agama, ras, bahasa dan adat budaya, serta kesenian.
“Saya baik secara pribadi tidak pernah membedakan orang baik dari suku maupun agama, dan jangan pernah merasa benar. Selalu hindari rasa curiga dan buruk sangka,” ucapnya.
Isran juga mengajak Pemkot Samarinda dan jemaat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan tempat ibadah.
(adv/diskominfokaltim)