POJOKNEGERI.COM - Sejak Agustus 2022 lalu, kerjasama telah dilakukan Dinas Perhubungan Samarinda dengan Pertamina.
Kerjasama itu berkaitan dengan penerbitan fuel card edisi kedua.
Penerbitan fuel card itu dilakukan sebagai langkah untuk monitoring penyaluran BBM bersubsidi.
Para sopir truk diwajibkan untuk mendapatkan fuel card dalam pengisian BBM.
Kemudian untuk mendapatkan fuel card tersebut, sopir truk wajib melakukan uji KIR.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda Fuad Fahrudin membenarkan penerapan uji KIR tersebut.
“Uji KIR ini penting untuk keselamatan bagi masyarakat, termasuk untuk sopir itu sendiri,” ujar Fuad.
Dishub Kota Samarinda menegaskan hingga 30 November, yang tidak memiliki fuel card tidak akan terlayani di SPBU.