POJOKNEGERI.COM - Terdapat sedikitnya 11 perusahaan asal Malaysia siap berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Bakan, 11 perusahaan asal Malaysia tersebut telah meneken surat ketertarikan atau Lol (letter of intent).
Data yang dilansir dari Bisnis.com, 11 perusahaan yang berkomitmen investasi di IKN, antara lain sebagai berikut:
- Tenaga Nasional Berhad
- Boustead Properties Berhad
- Pharmaniaga Berhad
- Berjaya Corporation Berhad
- Carsome
- Protasco Berhad (HCM engineering)
- Protasco Berhad (i2 Energy)
- Reneuco Berhad
- Olympic Cable Company (OSK Group)
- Success Electronics & Transformer Manufacturer Sdn. Bhd (SETM)
- Alliance MEP (Sarawak) Sdn. Bhd
Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, mengatakan pihaknya masih menyusun data terkait dengan minat investasi dari perusahaan-perusahaan Malaysia tersebut.
"Sedang diteliti satu-satu," kata Jaka kepada Bisnis, Selasa (10/1/2023).
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Anwar Ibrahim menyaksikan serah terima 11 LoI investor Malaysia untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (9/1/2023), di Istana Kepresidenan Bogor.
LoI tersebut diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Bambang Suswantono.
“Saya menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan ibu kota negara baru, Nusantara. 11 letter of intent (LoI) telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan diserahkan kepada Otoritas IKN yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi, dan properti,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Anwar Ibrahim berharap proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur agar turut memberikan manfaat bagi negaranya.
Dia mengaku perusahaan dan pemerintah di Serawak dan Sabah turut memuji inisiatif IKN Nusantara.
“Mengawali bahasan dengan sikap terbuka kami dan juga pihak swasta yaitu IKN nusantara dan dengan prakarsa MITI [Ministry of International Trade and Industry] di Malaysia kami akui sebagai [proyek] positif dan agresif karena ada juga kepentingan Malaysia khususnya di Sabah dan Serawak. Khususnya, kedekatannya dan kepentingan ekonomi regional yang signifikan,” ujar Anwar Ibrahim.
(redaksi)