POJOKNEGERI.COM - China sedang mendorong pengembangan kekuatan tempur utama dunia, yang melampaui kemampuan konvensional dan nuklir.
Pejabat Amerika Serikat memperingatkan bahwa Beijing sedang menuangkan sumber-sumber daya mereka ke dalam campuran perang psikologis dan operasi siber.
Tujuan dalam menggunakan apa yang dikenal di Beijing sebagai operasi domain kognitif, atau CDO, adalah untuk memengaruhi cara berpikir dan berperilaku musuh China, menargetkan semua orang mulai dari warga negara biasa hingga pejabat senior.
China memandang pengendalian spektrum informasi di medan pertempuran modern sebagai pendorong penting dominasi informasi di awal konflik.
"PLA [Tentara Pembebasan Rakyat China] mungkin bermaksud menggunakan CDO sebagai kemampuan asimetris untuk mencegah masuknya AS atau pihak ketiga ke dalam konflik di masa depan atau sebagai kemampuan ofensif untuk membentuk persepsi atau mempolarisasi masyarakat. Bagi perwira militer China, menaklukkan musuh tanpa berperang adalah ranah peperangan tertinggi," Laporan Pentagon Amerika dilansir dari VOA Indonesia
Laporan Pentagon itu tidak menyebutkan berapa banyak anggaran yang dialokasikan Beijing untuk upaya ini, tetapi mengatakan bahwa PLA telah menghabiskan sebagian dari enam tahun terakhir untuk mencari cara menggabungkan teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan, dalam upaya menghasilkan deepfake dan materi lainnya untuk menyesatkan publik Amerika Serikat.