Kamis, 16 Januari 2025

Internasional

China Beri Peringatan Keras ke Taiwan agar Tak Ikutkan Amerika dalam Perang

Rabu, 11 Desember 2024 16:3

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian (kiri) dan Presiden Taiwan Lai Ching Te (kanan)

POJOKNEGERI.COM - China kembali memberikan peringatan serius kepada Taiwan

Hal ini dilakukan saat Beijing terus mengintensifkan latihan militernya di wilayah pulau yang diklaim sebagai bagian dari kedaulatannya itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan bahwa manuver Taipei untuk mengandalkan rival besar Beijing, Amerika Serikat (AS), dalam konfliknya dengan China akan menemui jalan buntu.

"Mencari kemerdekaan dengan bantuan AS pasti akan menemui jalan buntu, dan menggunakan Taiwan untuk membendung Tiongkok pasti akan gagal," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dilansir dari CNBC.

Pernyataan Lin ini diberikan setelah Presiden Taiwan Lai Ching Te melakukan transit di wilayah AS dalam sebuah kunjungan kerja ke Pasifik. 

Lai juga melakukan panggilan telepon dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson, yang juga membuat Beijing marah.

Dalam sebuah pernyataan, Lai pun menyebutkan bahwa Taiwan tidak tunduk pada China

Ia juga mendesak negara-negara demokrasi untuk 'lebih bersatu' guna melawan otoritarianisme yang berkembang.

Dengan situasi ini, Lin menuturkan bahwa pihaknya beberapa kali memperingatkan Washington bahwa upaya membantu Taipei merusak prinsip 'Satu China', yang mengakui bahwa Beijing merupakan satu-satunya pihak yang sah menyandang nama China.

Lin menegaskan pihaknya telah meminta AS agar berhenti membekingi Taiwan.

"China telah mengajukan pernyataan serius kepada Washington dan mendesak AS untuk berhenti mengosongkan dan merusak prinsip Satu China

"Kegiatan separatis merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan Apa pun yang mereka katakan atau lakukan, mereka tidak dapat mengubah fakta objektif bahwa Taiwan adalah bagian dari China, mereka juga tidak dapat menghentikan tren historis bahwa China pasti akan bersatu kembali"

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan