Jumat, 10 Januari 2025

Nasional

Cara Indonesia Kuasai Mega Proyek Listrik Australia dan Singapura

Senin, 23 Desember 2024 20:5

Ilutrasi Listrik

POJOKNEGERI.COM - Perusahaan energi terbarukan SunCable mengumumkan investasi besar di Indonesia sebagai bagian dari proyek ambisius Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink). Proyek ini akan menjadi sistem distribusi energi terbarukan terbesar di dunia, menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura melalui jaringan transmisi bawah laut.

Investasi di Renewable Energy Technology Research Park

Salah satu bentuk investasi SunCable di Indonesia adalah pembangunan Renewable Energy Technology Research Park di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Kepulauan Riau.

Investasi ini disambut baik oleh Wakil Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti.

“Ini adalah investasi signifikan dari SunCable dan tonggak sejarah bagi universitas kami," ungkap Agung Dhamar Syakti.

“Ini memungkinkan kami membangun pengetahuan praktis dan penelitian mahasiswa tentang energi terbarukan, yang merupakan salah satu sektor paling penting di dunia. Investasi ini akan memberdayakan tenaga kerja, menempatkan kami di garis depan transisi energi dan di episentrum pengembangan energi terbarukan di KEPRI,” bebernya.

Renewable Energy Technology Research Park akan menjadi pusat pelatihan, lokakarya, seminar, dan proyek penelitian inovatif di bidang energi terbarukan.

Proyek AAPowerLink sendiri akan memanfaatkan teknologi High Voltage Direct Current (HVDC) terkini untuk mentransmisikan energi terbarukan dari Northern Territory (NT) Australia ke Darwin dan Singapura, melewati Indonesia. Sistem transmisi bawah laut Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Peluang Investasi bagi Indonesia

Proyek AAPowerLink senilai USD24 miliar ini akan menempatkan sebagian besar asetnya di Indonesia, sehingga memberikan banyak peluang bagi investor Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan berskala global ini.

SunCable sendiri merupakan perusahaan energi terbarukan yang didirikan pada 2018. Mereka berfokus pada bidang rekayasa energi terbarukan, penyimpanan energi, rekayasa sistem tenaga, logistik, manajemen rantai pasokan,danregulasi.

4.300 Kabel Bawah Laut Lewati Indonesia

Australia telah menyetujui proyek ambisius untuk mengekspor tenaga surya ke Singapura melalui kabel bawah laut sepanjang lebih dari 4.300 kilometer.

Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar 13,5 miliar Dollar, menurut laporan Reuters, dan keputusan investasi finalnya dijadwalkan pada tahun 2027, dan listrik akan mulai mengalir melalui kabel tersebut pada tahun 2030.

Menteri Lingkungan Hidup Australia Tanya Plibersek mengatakan proyek unggulan Australia-Asia PowerLink dari Sun Cable, akan membantu memenuhi permintaan energi terbarukan yang terus meningkat di dalam dan luar negeri.

Plibersek mengatakan pembangkit listrik tenaga surya yang luas akan menghasilkan energi yang cukup untuk memberi daya pada tiga juta rumah dan akan mencakup panel, baterai, dan pada akhirnya, kabel yang menghubungkan Australia dengan Singapura.

“Ini akan menjadi kawasan tenaga surya terbesar di dunia dan menjadikan Australia sebagai pemimpin dunia dalam energi ramah lingkungan,” katanya.

Artikel ini tayang di YouTube Pojok Negeri Media: https://www.youtube.com/watch?v=iK51uhdIzpo

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan