Kedua, presiden mendatang juga harus memiliki kemampuan eksekusi yang baik.
Sebab, Indonesia sudah memahami masalah besar bangsanya yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat dan cepat, yaitu terlepas dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menjadi negara maju 2050 dengan mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 6% tiap tahun.
Meski tantangan terberat ke depan pada aspek ekonomi, Chatib Basri menegaskan, Indonesia tidak membutuhkan sosok pemimpin yang mengetahui secara teknis persoalan ekonomi, atau orang yang merupakan pakar dan ahli di bidang itu.
Maka, yang hanya dibutuhkan adalah sosok presiden yang memiliki kepemimpinan kuat.
"Jangan lupa semua presiden itu bukan orang teknis, dia cukup seseorang yang bisa mendengarkan, memahami garis besar kemudian dia bisa bikin decision. Contoh Pak Soeharto, punya background ekonomi enggak? praktis Pak Widjojo Nitisastro dan Ali Wardhana, tapi dia bisa jadi leader," jelasnya.
Bagaimana, sudah siapkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, membawa Indonesia sebagai negara maju? atau justru sebaliknya?
(redaksi)