"Orang malah ada pembantunya mengatakan, janganlah keseringan OTT. Janganlah ini," kata Panda.
Dia pun menceritakan pengalamannya bahwa pernah memberi tahu kepada pembantu presiden akan adanya sosok menteri yang tinggal menerima uang, dan dimaksud Panda untuk dijebak dan diberitahu ke KPK.
Namun, jawaban pembantu presiden itu berkata hal yang justru dirasa sikapnya bertolak belakang dengan upaya pemberantasan korupsi.
"Saya kasih tahu ke dia (pembantu presiden), beritahu ke Presiden Jokowi, ada menteri yang saya tahu tinggal menerima uang. Sudah diatur tempatnya di mana mau menyerahkan uang. Tahu pembantu presiden ngomong ke saya? Sudah lah bang, itu kan setoran dia buat ketua partainya. Paling juga 10 - 20 M. Ini pembantu dekatnya Jokowi,. Punya sikap seperti itu, Jadi saya tak heran maraknya korupsi ini, karena tidak adanya keteladanan. Tidak adanya campaign semangat untuk itu," katanya.
(redaksi)