Tim survei dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan telah melakukan perjalanan ke daerah tersebut untuk menilai kerusakan dan dukungan yang dibutuhkan.
Dilaporkan dari Kabul, Charlotte Bellis dari Al Jazeera mengatakan PBB juga berusaha mengakses distrik tersebut untuk memberikan bantuan, termasuk air minum bersih.
Taliban telah merebut sebagian besar wilayah pedesaan dan merebut penyeberangan perbatasan utama sejak awal Mei ketika pasukan asing pimpinan AS memulai penarikan terakhir dari Afghanistan yang sekarang hampir selesai.
Dengan para pejuangnya mendapatkan lebih banyak kendali atas daerah-daerah seperti itu, kata Bellis, situasi di Nuristan menghadirkan “ujian nyata” bagi Taliban atas jenis dukungan yang dapat diberikannya kepada orang-orang yang terkena dampak “situasi semacam ini” jika mereka ingin tetap berada di sana.
Afghanistan sering dilanda banjir musiman yang merusak rumah, lahan pertanian, dan infrastruktur publik.
Pada Agustus 2020, lebih dari 150 orang meninggal di 13 provinsi akibat banjir bandang.
Konflik beberapa dekade, ditambah dengan degradasi lingkungan dan investasi yang tidak memadai dalam pengurangan risiko bencana telah berkontribusi pada meningkatnya kerentanan warga Afghanistan terhadap bencana alam, menurut PBB.