Keberadaan dokumen itu baru dikemukakan baru-baru ini oleh dua pejabat senior administrasi AS.
Mereka, secara berhati-hati, menyinggung rencana perang nuklir Washington dengan China, Rusia, dan Korea Utara.
"Presiden [Biden] baru-baru ini mengeluarkan panduan penggunaan senjata nuklir yang diperbarui untuk memperhitungkan langkah beberapa musuh bersenjata nuklir" Vipin Narang, Ahli strategi Nuklir MIT.
Ia mengungkapkan bahwa panduan nuklir itu "khususnya" fokus pada peningkatan signifikan ukuran dan keragaman persenjataan nuklir China.
Direktur senior Dewan Keamanan Nasional untuk pengendalian senjata dan nonproliferasi, Pranay Vaddi, juga merujuk dokumen rahasia tersebut pada Juni lalu.
Vaddi kala itu memberi sinyal bahwa AS ingin memfokuskan kembali perluasan persenjataan nuklir guna "menghalangi Rusia, China, dan Korea Utara secara bersamaan."