POJOKNEGERI.COM - Update berita terkini Samarinda.
Meningkatnya jumlah kasus penularan COVID-19 di tingkat nasional juga diikuti oleh banyak daerah.
Tak terkecuali di Kota Samarinda. Update data terakhir jumlah kenaikan kasus totalnya mencapai 123 kasus.
Menghadapi kondisi ini, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengevaluasi beberapa hal terkait penanganan COVD-19 di Kota Tepian terutama terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan ketersediaan penampungan isolasi.
Wali kota menginginkan PTM tetap digelar sesuai mekanisme yang sejak awal diterapkan. Samarinda memang tidak sepenuhnya menerapkan PTM, dari jumlah siswa satu kelas hanya 50 persen yang diperbolehkan masuk, sisanya bergantian.
“Karena kita sejak awal memang menerapkan PTM di bawah standar yang ditetapkan Kemendikbud yakni masih 50 persen, padahal kondisi kita saat itu sudah boleh 100 persen, jadi berdasarkan kondisi yang ada kita tetap lanjutkan,” ungkapnya, Jumat (11/2/2022) kemarin.
Mengenai ketersediaan ruang isolasi, Andi Harun menginginkan agar Samarinda kembali menambah pusat karantina yang sempat ditutup pasca melandainya kasus COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.
“Setelah melandai dari kasus varian Delta kita menutup sebagian Puskar kita, yang aktif sampai sekarang hanya Puskar Sungai Siring dengan kapasitas tampung 20 sampai 30 orang, saya minta ditambah minimal satu,” ujarnya.
Guna merealisasikan instruksinya, wali kota juga langsung memerintahkan Dinas Kesehatan agar berkoordinasi dengan rumah sakit baik yang berada di bawah kewenangan kota ataupun provinsi bahkan swasta.
“Untuk menyiapkan perencanaan kemungkinan situasi lonjakan kasus yang tidak kita duga, terutama BOR kita,” sebutnya.
Penambahan kasus COVID-19 di Kota Samarinda sampai saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan yang semula hanya berkisar 1 sampai 5 kasus per hari, terakhir 67 kasus bertambah dalam satu hari.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)