“Sebetulnya tidak salah asal mengikuti ketentuan yang sudah digariskan. Kemudian jika ada yang lolos seperti ini, tentu menjadi pertanyaan. Pesta Porprov ini adalah pesta bagi atlet Kaltim dan mereka yang secara sah terdaftar sebagai atlet Kaltim,” tambahnya.
Jika penggunaan atlet tidak sesuai dengan aturan berlaku, maka hal itulah yang menjadi titik persoalan dan harus disikapi bersama.
“Kalau Kaltim mau berdaulat ayo lakukan pembinaan atlet sejak dini. Karena mereka yang melakukan pembinaan atlet sejak dini, itu pasti tidak akan tega melihat perlakukan seperti ini,” tegasnya.
Penggunaan atlet yang tidak sesuai dasar aturan seharusnya sudah tidak lagi dilakukan.
Karena dalam ajang Porprov sejatinya juga bertujuan sebagai wadah pencarian bakat bagi atlet lokal untuk mengikuti multievent ditingkat nasional seperti PON.
“Pernah ada kejadian saat 2018 di ajang Porprov dia (atlet) ikut ke lain dan di PON dia ikut ke lain, dan ini jelas merugikan daerah. Harapan kami akan peristiwa ini adalah kita ingin mewujudkan visi misi gubernur dengan Kaltim berdaulat dan kita dispora mengharapkan itu semua,” pungkasnya.
(redaksi)