POJOKNEGERI.COM - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan terhadap peristiwa meresahkan warga Kota Samarinda yaitu banjir berlumpur di Kelurahan Mugirejo yang disebabkan dari hujan deras yang terjadi pada Sabtu (16/11/2023). Kejadian ini mengejutkan Andi Harun, yang sebelumnya menyatakan bahwa upaya pembenahan drainase telah berhasil.
Ternyata, banjir tersebut berasal dari kawasan tambang batu bara milik Konsesi CV Limbuh yang dikerjakan oleh PT EGI. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda mengonfirmasi bahwa pemilik tambang tidak memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB), dengan penemuan bahwa RKAB 2023 tidak memiliki kuota, hanya disertai kewajiban perbaikan lingkungan.
"Persoalannya, ketika saya tanya apakah sudah disetujui permohonan SOnya dari Pusat/Kementerian, ternyata belum,"kata Andi Harun saat melakukan tinjauan.
Pihak perusahaan mengakui masih dalam pengurusan, tetapi aktivitas pemindahan batu bara dari CV Limbuh ke Citra sudah dilakukan, tanpa persetujuan permohonan SO ke RKAB 2023.
Dalam peninjauan lapangan, Andi Harun dan tim menemukan bahwa aktivitas tambang menyebabkan air dan lumpur mengalir hingga ke Lavender, memotong jalan poros Mugirejo, dan menuju Handil Kopi. Kerjasama antara CV Limbuh dan PT Indah terkait dengan Folder Lavender menjadi fokus, karena air yang dikirimkan tidak hanya berupa air bersih, tetapi juga lumpur dan pasir.
"Ada 3 masalah: potensi dugaan pelanggaran hukumnya, penanganan pasca banjirnya, dan penanganan dampak sosial segera kita selesaikan, kita lakukan langkah ini secara komprehensif, mohon doanya saja mudah-mudahan semuanya lancar," ucapnya.
(Tim redaksi)