DaerahSamarinda

Pasca Insiden Kaburnya 15 Tahanan, Wali Kota Andi Harun Siap Bangun Kantor Baru Polsek Samarinda Kota

POJOKNEGERI.COM — Wali Kota Andi Harun menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda siap membantu Polri membangun gedung baru untuk kantor Polsek Samarinda Kota.

Hal ini disampaikan Andi Harun menyusul peristiwa kaburnya 15 tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Polsek Samarinda Kota pada Minggu (19/10/2025) sore.

Andi Harun, menegaskan bahwa insiden ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki fasilitas kepolisian, khususnya gedung Polsek Kota yang dinilai sudah tidak layak digunakan.

“Setelah ditinjau oleh Bapak Kapolda Kalimantan Timur, disimpulkan bahwa kondisi bangunan Polsek Samarinda Kota sudah tidak layak untuk direnovasi lagi,” kata Andi Harun, Kamis (30/10/2025).

Polsek Samarinda Kota Masuk Cagar Budaya

Menurutnya, bangunan Polsek Kota yang terletak di kawasan pusat kota itu tidak hanya berusia tua, tetapi juga berstatus cagar budaya, sehingga secara hukum tidak memungkinkan dilakukan renovasi besar-besaran.

“Bangunan itu cagar budaya. Artinya, tidak boleh dilakukan perubahan struktur secara menyeluruh. Karena itu, satu-satunya pilihan adalah mencari tempat baru,” ujarnya tegas.

Andi Harun memastikan bahwa pihak kepolisian sudah bergerak cepat untuk menindaklanjuti peristiwa pelarian tersebut. Ia mengapresiasi kinerja jajaran Polresta Samarinda yang berhasil menangkap kembali sebagian besar tahanan dalam waktu singkat.

“Saya setiap hari berkomunikasi dengan Pak Kapolresta. Alhamdulillah, hingga hari ini sudah 15 tahanan yang berhasil ditangkap kembali,” jelasnya.

Meski demikian, Wali Kota menilai bahwa insiden tersebut menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kelayakan fasilitas tahanan dan sistem pengamanan yang lebih memadai. Menurutnya, pemerintah kota tidak bisa tinggal diam dan harus turut bertanggung jawab membantu aparat kepolisian dalam menyediakan infrastruktur yang layak.

Pemkot Siap Bantu Polri

Menanggapi persoalan itu, Andi Harun menegaskan bahwa Pemerintah Kota Samarinda siap membantu Polri dalam pembangunan kantor Polsek Kota yang baru. Pemerintah akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari lokasi yang strategis dan sesuai dengan kebutuhan operasional.

“Kalau tempatnya sudah ada, insya Allah pemerintah kota siap membantu pembangunan Polsek Kota. Ini bukan hanya soal kebutuhan Polri, tapi juga kebutuhan seluruh masyarakat Samarinda,” ucapnya.

Menurutnya, kehadiran kantor Polsek yang representatif bukan hanya untuk menjaga keamanan tahanan, tetapi juga demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Fasilitas yang memadai akan mendukung efisiensi kerja aparat dan menumbuhkan rasa aman bagi warga di kawasan pusat kota.

“Polsek Kota punya wilayah kerja yang sangat vital karena mencakup pusat aktivitas ekonomi, perdagangan, dan pemerintahan. Kantornya harus bisa mencerminkan profesionalitas dan kesiapan aparat dalam melayani,” imbuhnya.

Bangunan Polsek Kota yang saat ini digunakan disebut sudah tidak memungkinkan lagi dijadikan kantor operasional. Selain sempit dan berusia tua, kondisi fisik bangunan juga disebut rawan dan tidak memenuhi standar keamanan tahanan.

“Setelah peninjauan Kapolda, jelas bahwa bangunan itu tidak bisa dipertahankan. Sudah waktunya kita pindahkan ke lokasi baru yang lebih representatif,” ujar Andi Harun.

Pemkot Samarinda pun akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan lokasi baru. Setelah lokasi dipastikan, pemerintah akan menyiapkan rencana pembangunan yang sesuai dengan ketentuan.

“Nanti kita lihat dulu tempat yang cocok, berapa luas lahannya, dan berapa kebutuhan anggarannya. Kalau semua sudah jelas, kita siap bantu pembangunan,” kata Wali Kota.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Samarinda tidak ingin insiden serupa terulang. Karena itu, perbaikan infrastruktur kepolisian di sektor kota menjadi prioritas bersama.

“Kita ingin ini jadi kejadian terakhir. Ke depan, Polresta Samarinda punya Polsek Kota yang baru, aman, dan layak digunakan,” tuturnya.

Perkuat Sinergi Pemerintah dan Kepolisian

Andi Harun menilai, sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian merupakan bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga ketertiban dan keamanan warga kota. Menurutnya, dukungan terhadap sarana kepolisian bukan hanya bentuk bantuan kelembagaan, tetapi juga investasi sosial bagi keselamatan masyarakat.

“Kalau kita bicara keamanan kota, itu tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah tidak bisa lepas tangan. Makanya, begitu tahu kondisi Polsek tidak layak, kami langsung siap ikut membantu,” katanya.

Ia berharap, dukungan ini dapat memperkuat kinerja Polresta Samarinda dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah perkotaan yang terus berkembang. Dengan kantor baru yang lebih layak, aparat diharapkan dapat bekerja lebih optimal, baik dalam pelayanan publik maupun penegakan hukum.

“Yang kita inginkan bukan hanya bangunan baru, tapi juga sistem pelayanan yang lebih modern, transparan, dan manusiawi. Ini sejalan dengan semangat kita untuk menjadikan Samarinda sebagai kota yang aman dan nyaman bagi semua,” pungkasnya.

Kasus pelarian 15 tahanan dari Rutan Polsek Samarinda Kota terjadi pada Sabtu dini hari (25/10/2025). Para tahanan dilaporkan melarikan diri dengan menjebol bagian dinding ruang tahanan yang sudah rapuh. Polisi segera melakukan pengejaran besar-besaran dan dalam waktu kurang dari dua hari, 14 tahanan berhasil ditangkap kembali, sementara satu orang masih dalam pengejaran hingga Minggu sore.

Peristiwa ini menjadi momentum bagi Pemkot Samarinda dan Polri untuk memperkuat sinergi dalam pembangunan fasilitas penegakan hukum yang lebih aman dan representatif.

(*)

Tampilkan Lebih Banyak

HS

Artikel Terkait

Back to top button