Namun, keberhasilan Probebaya tidak hanya terbatas pada sektor infrastruktur. Program ini juga menjadi jawaban atas berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Beberapa pencapaian yang dapat disoroti antara lain adalah bantuan peralatan sekolah untuk anak-anak kurang mampu, pembiayaan iuran BPJS bagi keluarga miskin, dan program kewirausahaan untuk kaum ibu.
"Hal yang membanggakan adalah tercapainya target pembuatan 10 ribu lapangan kerja dalam waktu lebih cepat dari yang direncanakan. Ini menunjukkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program," ungkapnya.
Dalam upaya memberikan dukungan ekonomi, Probebaya juga menghadirkan fasilitas kredit bertuah tanpa bunga dan tanpa agunan. Fasilitas ini telah menciptakan dampak positif di sektor keuangan masyarakat, dengan daya serap yang positif di Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Meski demikian, orang nomor satu di Kota Tepian ini tidak menutup mata terhadap kekurangan yang mungkin masih ada dalam pelaksanaan Probebaya. Dalam semangat transparansi dan akuntabilitas, ia menyatakan bahwa pihaknya akan secara jujur mengakui kekurangan tersebut dan berkomitmen untuk memperbaikinya.
"Evaluasi yang kita lakukan hari ini akan menjadi dasar perbaikan di tahun 2024. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam pembangunan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Samarinda," pungkasnya.
(Adv/Saber)