POJOKNEGERI.COM - Penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Tak terkecuali di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Seperti yang dilakukan aktivis-aktivis Kaltim.
Disebutkan, bahwa Presiden Joko Widodo menghilangkan subsidi BBM namun tetap membangun IKN.
Sepanjang menjabat sebagai Presiden RI, Joko Widodo telah menaikkan harga subsidi BBM sebanyak 7 kali.
Pada pengumuman Sabtu 3 September 2022 lalu, Joko Widodo memutuskan mengubah harga Solar subsidi menjadi Rp 6.800 per liter, Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, dan Pertamax Rp 14.500 per liter.
Secara sederhana, kenaikannya berkisar Rp 1.700-2.550 per liter.