POJOKNEGERI.COM - Peluang Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, semakin menipis imbas bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Cak Imin pun harus legowo jika nantinya bukan ia yang dipilih oleh Prabowo Subianto sebagai cawapres.
Sebab, pencapresan Prabowo Subianto kini didukung oleh empat partai politik Parlemen.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana menyebut sejumlah pihak berpeluang menjadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
Menurutnya, sejumlah nama bisa dipertimbangkan mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo di Pilpres 2024, setelah Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan.
Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya, Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Sementara, PAN diprediksi tetap mengusulkan Erick Thohir.
"Jadi, potensi cawapres di sisi koalisi Prabowo adalah Cak Imin, Airlangga Hartarto, Erick Thohir. Penentuan cawapres dari sejumlah nama itu tentu tidak mudah diputuskan dalam koalisi," tutur Aditya Perdana, dikutip dari Tribunnews.com.
Diketahui, Golkar dan PAN menambah tiga parpol yang sebelumnya sudah menyatakan dukungan kepada Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.
Hingga saat ini, lima partai telah menyatakan dukungan kepada bakal capres Prabowo Subianto, di antaranya Gerindra, PKB, PBB, Golkar, dan PAN.
Dari kelima partai ini, empat diantaranya merupakan partai yang berhasil masuk dan memiliki kursi di DPR RI.
Berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif 2019, dari keempat partai pengusung Prabowo Subianto, Golkar menjadi pemilik kursi terbanyak di DPR RI.
Bahkan, jumlah kursi Golkar melebihi partai asal Prabowo sendiri, Gerindra.
Golkar, yang saat ini dipimpin Ketua Umum Airlangga ini berhasil mengantarkan 85 kadernya untuk duduk di kursi Parlemen Senayan.
Di urutan kedua, ada Gerindra yang berhasil merebut 78 kursi di Pileg 2019.
Sementara, PKB dan PAN menyusul setelah Gerindra dengan 58 kursi (PKB) dan 44 kursi (PAN).
Jika empat parpol yang masuk parlemen Senayan ini digabung, jumlah total perolehan kursi mereka untuk mengusung Prabowo Subianto yakni 265 kursi.
Jumlah itu setara dengan 46,09 persen jumlah total kursi di DPR RI.
Gabungan keempat partai sudah jauh melebihi syarat minimal 20 persen untuk mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Airlangga Hartarto menegaskan, alasan utama partai berlambang pohon beringin mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yakni Menteri Pertahanan itu lahir dari rahim Partai Golkar.
“Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi," ungkap Airlangga Hartarto.
(redaksi)