“Tahun ini kita justru tidak melaksanakan, karena ada edaran dari Kemendagri bahwa kita mengikuti upacara secara langsung di NTT, yang dilaksanakan oleh Presiden,” ucapnya.
Momen peringatan Hari Lahir Pancasila, kata Sufian Agus, menjadi momentum yang wajib diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini akan menjadi sebuah renungan dan mengingat kembali, bagaimana perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan ideologi Pancasila.
“Dan khusus bagi pemuda yang selama ini kita lihat, pemuda ini rentan terhadap paham luar. Jadi, mereka perlu mengingat kembali, bahwa ideologi ini adalah pemersatu bangsa yang luar biasa. Tidak ada yang bisa mengalahkan ideologi Pancasila,” katanya.
“Kita ketahui negara luar, contohnya Soviet itu pecah, karena ideologi tidak kuat dan banyak lagi negara yang pecah. Justru kita yang luar biasa. Kita berdiri berapa pulau? Ribuan pulau, suku bangsa, bahasa dan banyak ragam tapi kita tetap bisa satu karena ideologi Pancasila,” sambungnya.
Sufian Agus mengingatkan seluruh generasi muda Kaltim untuk bijak menggunakan kemajuan teknologi saat ini, agar ideologi Pancasila tidak mudah hilang.
“Dengan teknologi canggih sekarang, negara luar iri dengan kita. Dengan teknologi ini mereka bisa mempengaruhi anak generasi kita melalui media sosial. Ini harus kita ingatkan kembali, terutama kita sebagai orangtua, jangan sampai anak-anak kita terpengaruh ideologi yang tidak baik. Sehingga harus diimbangi dengan peran dari lingkungan, keluarga, guru dan kita semua, khususnya agama,” pungkasnya.
(adv/diskominfokaltim)