Produksi barang dan jasa juga menurun akhirnya memicu banyak pengangguran dan meningkatkan angka kemiskinan.
Sebagai dampak dari resesi tersebut, sebanyak 13 juta orang di Indonesia berpotensi jatuh ke jurang kemiskinan.
Potensi tersebut juga datang menyusul ketentuan baru bank dunia mengenai hitungan paritas daya beli atau kemampuan belanja.
Teranyar, Bank dunia telah menetapkan garis kemiskinan ekstrem naik dari USD 1,9 per orang per hari menjadi USD 2,15 per orang per hari, atau sekitar Rp 32.800 per hari.
Sementara orang kelas menengah atas di Indonesia yang turun kelas mencapai 27 juta orang.
Secara keseluruhan, terdapat 174 juta orang kelas menengah atas di Asia yang turun kelas.
Sementara itu Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi pada September 2022 akan mencapai 5,88% secara tahunan (year on year/yoy).