
POJOKNEGERI.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Kali ini, lembaga antirasuah itu bergerak di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, pada Kamis (18/12/2025).
Dalam operasi senyap tersebut, tim KPK mengamankan dua pejabat Kejaksaan Negeri HSU serta seorang pihak swasta yang diduga berperan sebagai perantara.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya OTT tersebut.
Ia menyebutkan bahwa dua pejabat yang diamankan adalah Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara dan Kepala Seksi Intelijen Kejari HSU.
“Benar, diantaranya yang diamankan Kajari, Kasi Intel, dan swasta yang diduga sebagai perantara” kata Budi kepada wartawan.
Selain dua oknum jaksa, Budi mengatakan penyidik KPK juga mengamankan pihak swasta yang diduga sebagai perantara.
Kasus ini berkaitan dengan dugaan pemerasan.
“Pihak-pihak tersebut selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan secara intensif, dimana dugaan awalnya adalah tindak pemerasan,” ujarnya.
Budi juga mengatakan penyidik turut mengamankan sejumlah uang. Jumlahnya ratusan juta rupiah.
“Tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang tunai ratusan juta rupiah,” ucapnya.
OTT di Bekasi
Di hari yang sama, KPK menangkap Bupati Bekasi Ade Kuswara dalam operasi tangkap tangan
KPK mengatakan OTT Bupati Bekasi terkait dugaan suap proyek.
“Ini masih terus didalami di antaranya terkait dengan proyek-proyek di Bekasi. Iya (terkait suap),” kata Budi Prasetyo.
KPK saat ini masih mendalami ada tidaknya dugaan tindak pidana korupsi lain yang terjadi di Kabupaten Bekasi.
Budi mengatakan total ada tujuh orang dibawa ke gedung KPK dari OTT Bupati Bekasi. Dari tujuh itu, satu orang merupakan bupati dan enam lainnya swasta.
“Untuk di wilayah Bekasi, tim kemarin mengamankan 10 orang, yang kemudian tujuh di antaranya dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif,” tuturnya.
KPK mengamankan uang ratusan juta rupiah dalam OTT ini
“Tim juga mengamankan dan menyita barang bukti dalam bentuk uang tunai dalam jumlah ratusan juta. Nanti detailnya kami akan sampaikan,”
OTT KPK di Banten
Sebelumnya, KPK juga melakukan OTT di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (17/12).
Dalam OTT ini KPK KPK menangkap total sembilan orang dalam operasi senyap tersebut.
Sejumlah pihak yang KPK amankan terdiri dari satu orang jaksa, dua orang pengacara, dan enam lain dari pihak swasta.
“Satu merupakan aparat penegak hukum, dua merupakan penasihat hukum, dan enam lainnya merupakan pihak swasta,” kata Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (18/12).
Budi Prasetyo menyebut dalam OTT ini, lembaga antirasuah melakukan penyitaan uang tunai senilai Rp 900 juta.
“Tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk tunai sekitar Rp900 juta,” kata Budi Prasetyo.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menegaskan bahwa lembaganya telah melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Agung terkait OTT ini.
Hal tersebut karena salah satu pihak yang terjaring adalah seorang jaksa.
“Memang kan sudah ada koordinasi dengan Kejaksaan Agung, nanti kita lihat lah hasilnya,” kata Fitroh kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/12).
Fitroh menambahkan, keberadaan oknum jaksa dalam OTT kali ini menjadi perhatian serius.
“Sebagaimana yang sudah sampaikan oleh Jubir KPK, bahwa memang ada pengamanan, dan ada oknum jaksa,” ujarnya.
(*)

