Samarinda
Sedang tren

BPKAD Samarinda Luncurkan DenBLUD dan Apresiasi Laporan SKPD 2024

POJOKNEGERI.COM  — Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda menggelar Seminar Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah, Launching DenBLUD dan Apresiasi Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 2024.

Kegiatan ini berlangsung di Arutala, Kantor Bapperida Kota Samarinda, Jalan Dahlia Kompleks Balai Kota pada Senin (8/12/2025).

Ini sebagai upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.

Hadir dalam acara ini jajaran penting pemerintahan, mulai dari Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri, Asisten II, Inspektorat Kota Samarinda, para Kepala Perangkat Daerah, Kabag Ekonomi, seluruh Camat se-Kota Samarinda, Direktur RSUD IA Moeis, Pimpinan Puskesmas BLUD, Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD, hingga Sekretaris dan Kabid BPKAD Kota.

Hadir pula auditor dari BPK RI Perwakilan Kalimantan Timur, yang turut memberi perspektif penting dalam penguatan tata kelola keuangan daerah.

Transformasi Digital dalam Pengelolaan Keuangan

Plt Kepala BPKAD Samarinda, Ali Fitri membuka acara dengan penegasan bahwa transformasi digital merupakan kebutuhan mendesak, bukan lagi sekadar pengembangan sistem.

Ia menyampaikan bahwa pengelolaan keuangan pemerintah daerah selama ini masih menghadapi tantangan klasik seperti data yang tidak seragam, proses manual yang memakan waktu, hingga risiko kesalahan pencatatan.

Karena itu, aplikasi baru seperti DenBLUD dan sistem penyusunan laporan keuangan SKPD harus menjadi fondasi perubahan.

“Digitalisasi pengelolaan keuangan harus menyeluruh. Mulai dari perencanaan, penatausahaan, verifikasi, hingga pelaporan. Semua harus terekam dalam sistem yang transparan,” tegas Ali.

Menurutnya, sistem baru tersebut untuk menghapus celah-celah yang memberi ruang terjadinya inefisiensi maupun penyimpangan. Dengan seluruh proses terekam digital, audit trail menjadi lebih jelas, sehingga setiap transaksi anggaran penelusurannya dapat kapan saja.

Salah satu inovasi yang paling mendapat sorotan adalah aplikasi DenBLUD, sebuah platform untuk seluruh unit layanan kesehatan dan layanan khusus berstatus BLUD. Aplikasi ini menjadi pusat integrasi data laporan, rencana bisnis, hingga kebutuhan layanan yang sebelumnya pengerjaannya secara manual.

Optimalisasi Aset Daerah

Selain itu, BPKAD juga memperkenalkan langkah optimalisasi aset daerah melalui sistem katalog terintegrasi yang menginventarisasi seluruh aset pemerintah tanpa terkecuali.

“Aset daerah harus tercatat rapi, lengkap, dan selalu diperbarui. Tidak boleh lagi ada aset yang tidak jelas statusnya atau tidak sinkron datanya. Dengan sistem ini, kita ingin memastikan keseragaman pencatatan dan memudahkan pengawasan,” kata Ali.

Ia menekankan bahwa kebiasaan lama, seperti pencatatan manual atau pencatatan yang tertunda hingga akhir tahun anggaran, harus di tinggalkan.

Pada seminar itu juga sekaligus peluncuran aplikasi penyusunan Laporan Keuangan SKPD Tahun 2024. Sistem ini agar setiap OPD dapat menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi pemerintahan tanpa harus melalui proses manual yang kompleks.

“Fitur-fitur dalam aplikasi dirancang agar laporan tersusun lebih cepat, lebih akurat, dan tidak lagi mengandalkan salin-tempel dari dokumen sebelumnya. Kita ingin kualitas laporan semakin baik,” jelas Ali.

Sambutan Wakil Wali Kota Samarinda

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, yang hadir langsung memberikan sambutan, menyampaikan apresiasi atas inovasi BPKAD. Ia menegaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah membutuhkan pola pikir baru, terutama di tengah keterbatasan fiskal saat ini

“Anggaran kita dulu beberapa triliun, sekarang sekian triliun. Artinya kita harus bekerja lebih efisien, lebih disiplin, dan tidak bisa lagi memakai cara-cara lama,” ujarnya.

Saefuddin juga menyelipkan humor ketika menyinggung Dinas Pemadam Kebakaran yang sering mengajukan penambahan anggaran usai mendapatkan Kategori A Terbaik Pertama.

Namun Saefuddin menegaskan bahwa secanggih apa pun sistem yang dibuat, semua akan kembali pada komitmen aparatur.

“Sistem hanya alat. Yang terpenting adalah integritas dan kedisiplinan kita menjalankannya. Jangan sistem sudah bagus, kita masih pakai pola lama,” tegasnya.

Apresiasi untuk OPD Berprestasi

Acara juga diisi dengan sesi apresiasi untuk OPD yang dinilai memiliki kinerja pelaporan terbaik sepanjang tahun berjalan. Langkah ini diharapkan bisa mendorong kompetisi sehat antar perangkat daerah untuk meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran.

“Apresiasi ini bukan seremonial. Ini bentuk penghargaan kepada instansi yang konsisten menjaga kualitas laporan keuangannya,” ujar Ali.

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, Pemkot Samarinda berharap seluruh perangkat daerah memahami bahwa akuntabilitas keuangan bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bagian dari strategi besar menghadirkan pemerintahan modern.

“Dengan aplikasi DenBLUD, sistem laporan SKPD, dan langkah optimalisasi aset, kita semakin siap menjadi kota dengan tata kelola yang kuat. Semoga budaya kerja kita semakin baik dan lebih profesional,” tutup Saefuddin.

(tim redaksi)

Back to top button