DaerahSamarinda

Pemkot Samarinda Bangun TPI Modern Berfasilitas Cold Storage 120 Ton di Harapan Baru

POJOKNEGERI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perikanan, berencana membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) baru, yang lebih modern dan memiliki kapasitas besar.

Tahun depan (2026), Samarinda akan memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) baru yang berlokasi di kawasan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir.

Proyek ini menjadi jawaban atas kian padatnya aktivitas di TPI Selili yang selama ini menjadi pusat kegiatan nelayan dan pedagang ikan lokal.

Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda, Achmad Fauzi Irawan, menjelaskan bahwa lokasi TPI Selili saat ini sudah tidak lagi memadai untuk menampung aktivitas perdagangan ikan yang terus meningkat.

Ruang gerak nelayan terbatas, akses bongkar muat sulit, dan distribusi hasil tangkapan laut menjadi tidak efisien.

“Aktivitas di TPI Selili sudah sangat padat. Dengan TPI baru di Harapan Baru, kami ingin menata ulang sistem pelelangan agar lebih tertib, efisien, dan transparan,” ujar Fauzi.

Pembangunan TPI Harapan Baru disebut Fauzi sebagai langkah strategis untuk memperkuat rantai distribusi hasil laut di Samarinda, sekaligus mendukung kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan lokal.

Berbeda dengan TPI lama, fasilitas baru ini dirancang lebih modern dan fungsional.

Fauzi menjelaskan, TPI Harapan Baru akan dilengkapi dengan cold storage berkapasitas 120 ton, lapak pelelangan, serta kantor pengelola yang terintegrasi dalam satu kawasan.

“Kalau TPI itu hanya lapak pelelangan, tetapi cold storage-nya dilengkapi mesin pendingin dan ruang penyimpanan. Jadi, hasil tangkapan bisa lebih lama bertahan dalam kondisi segar,” terangnya.

Pembangunan TPI Harapan Baru menggunakan anggaran sekitar Rp5 miliar dari APBD Kota Samarinda dan berdiri di atas lahan seluas sekitar satu hektare.

Lokasinya berada di kawasan Farmco, wilayah yang dinilai strategis karena dekat dengan jalur transportasi utama dan akses distribusi barang.

Ia menargetkan, pembangunan fisik TPI Harapan Baru dapat rampung pada akhir tahun 2025, sehingga pada tahun berikutnya fasilitas ini sudah dapat beroperasi penuh.

Insya Allah, akhir tahun ini pembangunan fisiknya sudah selesai. Dan pada 2026, TPI Harapan Baru akan resmi beroperasi,” ujarnya optimistis.

Ia mengungkapkan ke depan harga ikan di Samarinda akan diatur secara terbuka agar tidak ada pihak yang dirugikan.

“Harga memang harus komitmen. Kita bisa share berapa harga yang berlaku, dan nelayan bisa memastikan hasil tangkapannya dihargai dengan layak,” tegasnya.

Selain untuk nelayan lokal, TPI Harapan Baru juga disiapkan sebagai pusat bongkar muat ikan dari berbagai daerah sekitar, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dengan lahan yang luas dan fasilitas lengkap, TPI ini diharapkan mampu menampung arus perdagangan hasil laut dalam skala lebih besar.

“Harapannya nanti TPI ini bisa juga digunakan untuk bongkar ikan dari daerah lain. Karena lahannya luas, animo juga tinggi, dan sistem pengelolaannya mengikuti ketentuan SKU yang berlaku,” jelasnya.

Sistem pengelolaan TPI Harapan Baru nantinya akan tetap melibatkan para agen dan pelaku pelelangan yang sebelumnya beraktivitas di Selili dan Pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan ekonomi nelayan dan pedagang yang selama ini bergantung pada TPI lama.

“Teman-teman di Selili berharap pembangunan ini segera terwujud. Nanti sebagian bisa kami tarik ke Harapan Baru, entah pemain lama atau baru. Intinya, pengelolaannya tetap eksklusif di bawah pemerintah kota,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan nelayan dan agen perikanan.

TPI baru diharapkan menjadi ruang ekonomi yang lebih sehat, di mana nelayan dapat menjual hasil tangkapannya dengan harga layak dan agen dapat mendistribusikan secara efisien ke pasar.

“Nelayan itu kan tugasnya menangkap saja. Nanti agen yang mengelola distribusi ke masyarakat. Dengan sistem baru ini, kami harapkan semua pihak bisa lebih sejahtera,” pungkasnya. (*)

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button