Ekonomi

Purbaya Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5,5%

POJOKNEGERI.COM – Menjelang akhir tahun 2025, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melancarkan strategi percepatan belanja negara dengan cara yang tak biasa dengan melakukan safari anggaran ke berbagai kementerian dan lembaga (K/L). Langkah ini untuk memastikan realisasi anggaran berjalan optimal, terutama di triwulan IV yang menjadi penentu capaian pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya butuh di triwulan IV ini pertumbuhan ekonomi di atas 5,5%. Jadi semuanya harus belanja kira-kira,” ujar Purbaya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, belanja pemerintah adalah salah satu motor utama penggerak ekonomi, terutama ketika sektor swasta masih menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, ia memilih pendekatan langsung dengan menyambangi K/L, bukan sekadar menunggu laporan atau data.

Safari Anggaran: Bukan Intervensi, Tapi Kolaborasi

Langkah Purbaya menyambangi kementerian lain sempat menimbulkan respons beragam. Salah satunya datang dari Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, yang sebelumnya meminta agar Menkeu tidak terlalu banyak mengomentari kebijakan kementerian lain. Pernyataan tersebut sempat ditafsirkan publik sebagai kritik terhadap gaya kerja Purbaya.

Namun, Purbaya menegaskan bahwa safari anggaran bukanlah bentuk intervensi, melainkan kolaborasi. Ia tidak datang untuk mengoreksi program kementerian lain, melainkan untuk membantu mempercepat pelaksanaan anggaran.

“Beliau (Misbakhun) mendukung malah. Tujuannya adalah supaya anggarannya lebih cepat. Kan saya nggak pernah komentarin ‘hey kementerian ini program kamu jelek’. Saya datang ke sana kan, program apa yang bisa saya bantu, ayo kita percepat belanja anggarannya,” jelas Purbaya.

Ia menambahkan bahwa pendekatan ini penting untuk menciptakan sinergi antar lembaga negara, agar belanja negara tidak hanya terserap, tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat.

Klarifikasi Misbakhun: “Kita Harus Menyambungkan Hati”

Di tempat yang sama, Mukhamad Misbakhun turut hadir dan memberikan klarifikasi atas pernyataannya. Ia menegaskan bahwa tidak ada konflik antara dirinya dan Purbaya, bahkan menyebut hubungan mereka baik-baik saja.

“Bahwa tidak terjadi apapun di antara kita dan Pak Purbaya menyampaikan, ‘Pak, kita ini kan harus menyambungkan hati’. Kalau menyambungkan hati itu kan harus saling ketemu,” kata Misbakhun.

Ia juga menyampaikan bahwa dukungan terhadap Purbaya bukan hanya datang dari dirinya secara pribadi, tetapi juga dari Fraksi Partai Golkar. Sebagai partai pendukung utama Presiden Prabowo Subianto, Golkar memiliki komitmen untuk mendukung kebijakan fiskal yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Dan saya sampaikan bahwa Partai Golkar sebagai partai pendukung utamanya Bapak Presiden Prabowo akan memberikan dukungan yang penuh kepada Pak Purbaya sebagai Menteri Keuangan. Bagaimana beliau sukses sebagai Menteri Keuangan dalam rangka menjalankan tugasnya Pak Prabowo untuk mensejahterakan rakyat,” tegas Misbakhun.

Momentum Fiskal di Tengah Tantangan Global

Langkah Purbaya mempercepat belanja negara bukan tanpa alasan. Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian global. Ketidakpastian geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan tekanan inflasi menjadi faktor eksternal yang memengaruhi kinerja ekonomi nasional.

Dalam konteks tersebut, belanja pemerintah menjadi instrumen vital untuk menjaga daya beli masyarakat, mendorong investasi, dan menciptakan lapangan kerja. Purbaya menyadari bahwa tanpa koordinasi lintas kementerian, target pertumbuhan ekonomi akan sulit tercapai.

“Pemerintah harus hadir. Kita tidak bisa hanya berharap dari sektor swasta. Saya ingin memastikan bahwa semua kementerian bergerak,” ujarnya.

Dukungan Politik dan Harapan Publik

Dukungan politik terhadap Purbaya menjadi modal penting dalam menjalankan strategi fiskal yang agresif. Dengan restu dari DPR dan partai politik, ia memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk memastikan anggaran negara benar-benar digunakan secara efektif.

Langkah ini juga mendapat apresiasi dari sejumlah ekonom dan pengamat kebijakan publik. Mereka menilai bahwa pendekatan aktif dan kolaboratif seperti ini dapat mempercepat eksekusi program dan mengurangi risiko anggaran yang tidak terserap. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga dapat meningkat.

Purbaya pun optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi di atas 5,5% pada triwulan IV dapat tercapai. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pembangunan yang inklusif.

(*)

Tampilkan Lebih Banyak
Back to top button