POJOKNEGERI.COM - Video pria tendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru kini berbuntut panjang.
Usai video pria tendang sesajen itu viral, sosok pria itu kini diburu polisi.
Tim redaksi himpun informasi perihal pria tendang sesajen di lokasi erupsi Gunug Semeru itu.
1. Viral di media sosial
Awal mula, video itu menampilkan sosok pria yang mengenakan rompi berwarna hitam.
Dirinya saat itu tampak berada di lokasi erupsi Gunung Semeru.
Kemudian terlihat dirinya menunjukkan beberapa sajen yang ada di lokasi itu.
Pria tersebut kemudian membuang sajen tersebut. Dalam satu rekaman video yang ada, terlihat pula dirinya seperti menendang sesajen hingga terjatuh ke bawah.
2. Dilaporkan ke polisi
Aksi yang kemudian viral di media sosial itu pun kemudian berlanjut.
Pada Senin (10/1/2022), laporan polisi pun dibuat oleh DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jawa Timur (Jatim).
Pihak dari DPD itu melaporkan aksi pria dalam video itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim.
3. Disebut berasal dari Lombok Timur
Dijelaskan pihak DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jawa Timur bahwa selama ini, umat beragama di Jatim sudah harmonis, dan tidak ingin ada hal-hal yang berpotensi merusak hubungan harmonis itu.
Pihaknya juga sampaikan bahwa sudah mencari tahu sosok pria tersebut.
"Kalau lihat datanya dia dari Lombok Timur. Nah ini kenapa kita menginginkan harus dicari tuntas motivasinya. Karena umat beragama di Jatim sangat harmonis, tidak ada gesekan sama sekali," ujar Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim I Ketut Swardana
4. Pelaku berinisial HF
Pihak kepolisian di Lumajang sampaikan sudah mengantongi identitas pria tendang sesajen itu.
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengatakan identitas pria itu adalah HF.
"Masih kita lakukan upaya pencarian. Sesuai video yang beredar pelaku berinisial HF," ujar Eka Yekti.
5. Tim cyber diturunakn
Ia jelaskan kembali, bahwa banyak pihak yang ikut ambil bagian dari pencarian sosok HF itu.
Termasuk diantaranya tim cyber yang akan lakukan patroli di media sosial.
"Kita dibantu tim cyber untuk juga memantau di media sosial," katanya.
(redaksi)