Dalam kunjungan lapangan, Komisi III mematikan proses pembangunan RS Korpri dapat dilakukan sesuai jadwal.
RS Korpri dengan pagu anggaran sebesar Rp46 miliar, telah selesai proses lelang pada Juli 2021 lalu.
Masuk proyek anggaran tahun tunggal, mepetnya waktu pengerjaan jadi salah satu hal yang melatari dewan mengunjungi lokasi tersebut.
"Kami masih meragukan ya. Tapi mereka punya scedule sengingga antisipasi kami dari komisi III akan melakukan pengawasan berlanjut," papar Sarkowi V Zahry, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Selasa (14/9/2021).
Sesuai tahun anggaran, proyek RS Korpri ditarget rampung pada akhir Desember 2021.
Memastikan waktu pengerjaan sesuai rencana, Komisi III bakal melakukan pengawadan secara periodik.
Kembali Haji Baba, Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim, ditemui di lokasi pembangunan RS Korpri, menyampaikan pihaknya meragukan proyek rumah sakit ini bisa selesai di akhir tahun.
Banyak faktor yang mesti diperhatikan kontraktor, mulai dari para pekerja hingga cuaca yang didominasi hujan belakangan ini.
Harapannya target yang mepet tidak mempengaruhi mutu bangunan.
"Tinggal pelaksanaannya saja, kalau cuacanya mendukung dengan men powernya cukup, bisa terkejar. Tapi namanya kita kerja buru-buru ini kan kadang-kadang, yang harusnya cantik dan halus bisa jadi ya tidak rapi nanti kualitasnya," katanya.
Bila melewati batas waktu pengerjaan, kontraktor bangunan bakal dikenakan denda. Haji Baba menyebut, denda yang diberikan sesuai Pergub 71 Tahun 2013, tentang pelaksanaan sisa pekerjaan tahun anggaran.
"Dendanya, 5 persen atau 1000 permil. Nanti dilihat masih lama kan, nantia dia masih bisa melanjutkan ke Maret, tapi itu kena denda," tutupnya.
3. Fokus pembangunan tiang pancang
PT Telaga Pasir Kuta, menjadi kontraktor pelaksana pembangunan RS Korpri.
Kontraktor asal Bandung itu berhasil memenangkan lelang proyek dengan penawaran disetujui Rp43 miliar.
Eric Hermanus, Project Manager Kontraktor RS Korpri, menyebut pihaknya optimis dapat menyelesaikan RS Korpri tepat waktu.
"Optimis kami selesai, kami punya action plan, kami punya master scedule yang kami terapkan DED-nya, tenaga kerja juga kami siapkan," ungkap Eric.
Untuk pengerjaan dalam waktu dekat, Eric menjelaskan pekan ini pihaknya akan memasukan alat pancang termasuk material pancang. Proses pemancangan dilakukan setelah alat pancang tiba.
"Dua minggu ke depan kami harapkan pemancangan itu selesai," imbuhnya.
Mengejar target pengerjaan hingga akhir tahun 2021, pihak kontraktor mengerjakan 120 pekerja dan 15 staf kantor.
Untuk fisik bangunan kontraktor percaya diri rampung di Desember 2021, sementara untuk pembangunan lift kemungkinan mengalami kendala, sehingga akan molor di Januari 2022.
"Masih on scedule. Kami tidak mengurangi mutu beton, struktural kami sediakan tiga set lantai 1, lantai 2, dan lantai 3," tegasnya.