Dalam dua survei terakhir, Prabowo menyalip Ganjar pada segmen pemilih yang puas pada kinerja Jokowi.
Padahal, sebelumnya Ganjar unggul dalam dua survei pada Januari dan Maret.
Kedua, LSI Denny JA menilai publik menyukai isu yang diusung Prabowo.
Fokus isu itu disosialisasikan lewat sejumlah baliho yang disebar.
Empat bluder yang dilakukan Ganjar dan PDIP, mengakibatkan elektabilitasnya tidak mampu mengejar Prabowo disejumlah provinsi.
Berdasarkan Hasil survei LSI Denny JA, Prabowo Subianto menang di lima provinsi pemilih terbesar di Indonesia, dibandingkan Ganjar Pranowo.
Lima provinsi itu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten.
Prabowo unggul di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Direktur Citra Publik LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas beralasan, pihaknya menyoroti lima provinsi di Jawa memiliki total pemilih terbesar dibandingkan daerah lain.
Mulai dari Jawa Barat sebesar 17,5 persen pemilih, di mana Prabowo unggul di angka 65,7 persen, sementara Ganjar di 31,7 persen.
Kemudian, Prabowo juga unggul di Jawa Timur.
Adapun Jawa Timur dinilai sebagai provinsi pemilih terbesar kedua di Indonesia.
Di Jawa Timur, Prabowo unggul dibandingkan Ganjar, yakni 44,4 persen berbanding 43,3 persen.
Berikutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu unggul di Provinsi Banten sebesar 60 persen, sedangkan Ganjar memperoleh suara sebesar 39,3 persen.
Kemudian, Ganjar hanya unggul di provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Berdasarkan survei, Ganjar unggul elektabilitas sebesar 65,9 persen di Jawa Tengah, sedangkan Prabowo elektabilitasnya 24,7 persen.
Sementara, di DKI Jakarta Ganjar juga unggul dengan elektabilitas 39,8 persen dibandingkan Prabowo 32,1 persen.
"Jadi secara keseluruhan kalau dilihat dari teritorial, Prabowo unggul di Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten, sementara Ganjar hanya unggul di Jawa Tengah dan DKI Jakarta untuk saat ini dari lima provinsi ini," ucap Hanggoro Doso Pamungkas, dikutip dari Kompas.com.