POJOKNEGERI.COM - Video Wakil Menteri Desa (Wamendes), Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Paiman Raharjo, diduga menggalang dukungan untuk cawapres Gibran Rakabuming Raka, beredar di media sosial.
Relawan pendukung Ganjar Pranowo menuding ada indikasi perintah dari istana di balik manuver Paiman.
Ketua Relawan Pusat Barisan Soekarnois-Ganjar for Presiden, Ugik Kurniadi, mengatakan kecurigaan itu muncul ketika Paiman dalam video tersebut menyatakan akan melaporkan hasil rapat ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Menurut kami ada indikasi permainan pada tingkat Istana," ucap Ketua Relawan Pusat Barisan Soekarnois-Ganjar for Presiden, Ugik Kurniadi, dikutip dari Tempo.co.
Melihat potongan video tersebut, Ugik menyatakan ada indikasi pemberian lampu hijau untuk penggalangan dukungan dari Istana kepada Prabowo Subianto-Gibran.
Diketahui, beredar potongan video berisi rapat, antara Paiman bersama relawan Sedulur Jokowi di rumah Paiman, Pondok Indah, Jakarta Selatan, 29 Oktober 2023.
Dalam rapat, mantan Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo itu menjelaskan akan mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
Paiman, yang juga Ketua Umum Sedulur Jokowi, mengenakan kaus dan topi merah duduk sambil didampingi tiga orang pria.
Paiman juga mengatakan kepada para tamu akan melaporkan hasil rapat kepada Presiden Jokowi dan Mensesneg Pratikno.
Paiman mengaku itu rapat biasa yang rutin digelar Sedulur Jokowi.
Paiman mengatakan itu sekadar rapat rutin biasa bersama anggota Sedulur.
Namun dia mengakui organisasi yang kini dipimpinnya itu jelas mendukung Gibran.
Perihal kehadirannya di rapat itu, Paiman berdalih hanya memantau rapat di belakang layar.
Dia juga membantah terlibat sebagai tim sukses.
Juga mengakui bukan anggota panitia yang tengah bekerja memenangkan Prabowo-Gibran.
Lalu, video itu kemudian menjadi bahan bukti Barisan Soekarnois-Ganjar dan Front Kebangsaan untuk melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu, Rabu, 1 November 2023.
Ugik menjelaskan, aturan atau undang-undang dan dipertegas oleh Presiden Jokowi agar pejabat publik tidak mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.
Sebagai informasi, Barisan Soekarnois-Ganjar for President adalah relawan yang kini mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.
Sebelumnya mereka adalah pendukung Jokowi di Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 dengan nama Barisan Nasional.
Setelah Jokowi terpilih kedua kali Barisan Nasional bubar.
Sementara Wakil Ketua Umum Front Kebangsaan, Sirra Prayuna, mengatakan ajakan Paiman mendukung Gibran itu sebagai pelanggaran netralitas penyelenggara negara.
Sirra mengatakan ajakan Paiman dengan mengarahkan, mengorganisir, kelompok masyarakat supaya mendukung pasangan Prabowo-Gibran sebagai pelanggaran.
Pihaknya mengingatkan para menteri agar mundur dan cuti dari jabatannya jika ingin menggalang dukungan kepada capres-cawapres di Pilpres 2024. (redaksi)