POJOKNEGERI.COM - Covid-19 belum sepenuhnya dapat diatasi, bahkan muncul varian yang lebih ganas dan diduga dapat menembus vaksin antibodi.
Salah satunya yakni subvarian dari Omicron yakni BF.7 dan XBB.1.5.
Temuan tersebut menjadi penyebab lonjakan kasus di China.
Subvarian ini diyakini dapat menembus kekebalan antibodi, baik yang dihasilkan dari infeksi maupun vaksin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membeberkan varian XBB 1.5 disebut paling menular, namun tidak membuat sakit parah.
Varian tersebut saat ini tengah mendominasi kasus di Amerika Serikat (AS) dan telah berlipat ganda selama dua pekan.
"Ini adalah subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi," kata pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dilansir dari CNBC Indonesia, Sabtu (14/1/2023).
"Alasan untuk ini adalah mutasi yang ada di dalam subvarian omicron yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah".
Profesor di Universitas Manchester Sheena Cruickshank menjelaskan bahwa XBB.1.5 adalah subvarian rekombinasi, yaitu hasil dari penggabungan fragmen dua varian virus Covid.
"Dua strain Omicron BA.2 yang berbeda bergabung untuk menciptakan ini. Sebenarnya [XBB.1.5] adalah keturunan dari XBB dan XBB.1. Jadi, cucu dari XBB, yang pada dasarnya berasal dari dua versi BA.2," jelasnya seperti dikutip dari Euronews, Jumat (6/1/2023).