Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa konsep tradisional tentang “Barat yang bersatu” sudah tak relevan lagi.Ia menegaskan, Uni...
POJOKNEGERI.COM - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa konsep tradisional tentang “Barat yang bersatu” sudah tak relevan lagi.
Ia menegaskan, Uni Eropa (UE) kini memandang dunia secara lebih luas, tak lagi menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai mitra dagang terpentingnya.
Dalam wawancara bersama surat kabar Jerman *Die Zeit* yang terbit Selasa (15/4/2025), von der Leyen menyebutkan bahwa dinamika geopolitik yang terus berubah mendorong UE untuk menjelajahi pasar-pasar baru di luar AS.
"Barat seperti yang kita kenal tidak ada lagi," ujarnya. "Dunia kini lebih global—baik secara ekonomi maupun politik. Jaringan kerja sama kita kini merentang ke seluruh dunia.”
Pernyataan itu muncul setelah AS di bawah Presiden Donald Trump mengenakan tarif 20% terhadap seluruh produk Uni Eropa dan 25% pada impor mobil.
Sebagai respons, UE juga memberlakukan tarif balasan 25% pada barang-barang dari AS.
Meski Trump telah mengumumkan jeda 90 hari untuk sebagian besar tarif global, ketegangan dagang tetap tinggi.
Von der Leyen melihat sisi positif dari situasi ini: makin banyak negara yang ingin mempererat hubungan dengan Eropa.
"Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga membangun aturan bersama dan menciptakan kepastian," katanya.
Namun, saat ditanya apakah ini berarti perpisahan UE dengan AS, von der Leyen menegaskan keyakinannya pada persahabatan kedua pihak.
“Saya sangat percaya pada hubungan transatlantik. Tapi fakta bahwa 87% perdagangan dunia terjadi di luar AS menunjukkan pentingnya membuka pasar baru bagi perusahaan-perusahaan Eropa,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyuarakan keresahan serupa, bahkan menyerukan agar perusahaan-perusahaan Eropa menghentikan investasi baru di AS.
“Apa pesan yang kita sampaikan jika tetap menanamkan miliaran dolar di sana, sementara investasi itu justru merugikan kita?” tegas Macron.
Pernyataan dari von der Leyen dan Macron menegaskan sikap baru Eropa yang kian mandiri dan realistis dalam menavigasi hubungan dagang di tengah peta geopolitik global yang terus berubah. (*/sindo)