POJOKNEGERI.COM - Update kasus pembunuhan Julia, perempuan asal Muara Ancalong Kutai Timur.
Diketahui, pada Sabtu (25/9/2021) sore hingga malam jajaran Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kala itu kegiatan yang dipimpin Kasubnit Inafis Aipda Harry Cahyadi berfokus di kediaman kontrakan korban, di Jalan KH Anang Hasyim, Perum Kehutanan, Blok E5 RT 20, Kelurahan Ait Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.
Dengan seksama, polisi berseragam oranye mulai memeriksa dalam bangunan permanen berwarna krem tersebut. Dimulai dari kamar pribadi Julia, petugas berwajib coba mencari bukti tambahan dengan memeriksa seluruh ruangan, tak terkecuali di dalam pakaian lemari Julia.
Diketahui, dari pemeriksaan tersebut polisi mengamankan gulungan tali rafia yang diduga mirip dengan tali yang ditemukan melilit jenazah perempuan asal Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur itu.
"Pada kegiatan ini kami mengambil beberapa barang yang dicurigai dipergunakan pelaku melakukan kejahatan. Salah satunya, tali rafia yang kami amankan. Kalau dilihat dari kasarannya, tali ini identik dengan yang ditemukan di jasad korban. Baik dari warna, bentuk dan mereknya," beber Harry.
Namun demikian, hal itu ditegaskan Harry masih sebatas dugaan.
"Untuk pastinya yang jelas akan diteliti dulu. Apakah betul sama atau tidak, nanti bisa kita ketahui bersama setelah diselidiki lebih lanjut," beber Harry lagi.
Selain itu pula, dari pemeriksaan juga ditemukan fakta jika barang berharga milik perempuan 25 tahun yang berada dirumahnya tidak ada satupun yang menghilang.
Harry memastikan jika barang berharga yang diambil pelaku Rendi (25), yakni driver satu perusahaan tempat Julia bekerja hanya yang berada di tubuh korbannya.
"Barang berharga di rumah ini tidak ada yang hilang. Barang berharga yang hilang, hanya yang berada di badan korban," tegas Harry.
Tak berhenti sampai disitu, pasalnya petugas juga turut memeriksa mobil pribadi milik Julia yang terparkir di kontrakannya. Mulai dari bagian belakang hingga ke arah kemudi mobil merek Honda HRV berkelir merah dengan nopol KT 1715 itu pun diperiksa petugas.
Namun lagi-lagi polisi tidak mendapatkan permulaan bukti lainnya atau hal mencurigakan di dalam mobil Julia.
Kepada awak media, Harry juga menjelaskan jika olah TKP kemarin merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilakukan Unit Inafis, setelah olah TKP pertama dilakukan di tempat penemuan jenazah.
"Dan di sini kami memasang police line di mobil dan kediaman korban untuk kepentingan penyidikan lanjutan," jelasnya.
Selain olah TKP, awak media juga kembali menayakan hasil autopsi yang telah dilakukan tim forensik gabungan di RSUD AW Sjahranie. Dikatakan Harry, jika saat ini hasil tertulis masih belum keluar.
Namun secara kasarannya, Harry memastikan jika pakaian yang ditemukan dari jenazah identik dan telah diakui pihak kerabat mauapun keluarga korban sebagai kepemilikan Julia.
"Dan juga kasarannya sesuai dengan keterangan pelaku yang menusuk korban dibagian punggung belakang sebelah kanan juga ditemukan saat autopsi kemarin," terangnya.
Akan tetapi, Harry enggan berspekulasi lebih jauh apakah luka tersebut yang menjadi sebab kematian korban atau tidak.
"Kalau untuk penyebab matinya kami juga masih dalami dan menunggu hasilnya keluar. Dan juga ada patah tulang pipi sebelah kanan yang ditemukan saat autopsi. Tapi untuk pastinya nanti kita menunggu hasil dulu," kuncinya.
Diwartakan sebelumnya, Informasi hilangnya seorang perempuan cantik asal Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur rupanya berujung tragis.
Perempuan muda bernama Juwanah alias Julia itu pasalnya ditemukan tewas setelah 16 hari menghilang.
Namun mirisnya perempuan 25 tahun itu ditemukan meninggal dan jenazahnya sisa belulang di semak belukar, Jalan AP Mangkunegara, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara pada Jumat (24/9/2021) pagi.
(redaksi)