POJOKNEGERI.COM - Update kasus varian COVID-19 Omicron di Indonesia.
Informasi dari Kementerian Kesehatan RI terungkap ada 11 kasus probable Omicron.
11 kasus probable Omicron di Indonesia itu bersumber dari adanya tracing dari pasien positif Omicron sebelumnya.
"Saat ini ada 11 probable Omicron dari yang kontak erat 3 kasus awal (positif COVID-19 Omicron) ada dua," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid dikutip dari detikcom.
Selain dari kasus tracing, kasus probable Omicron itu juga dideteksi berasal dari pelaku perjalanan.
Tepatnya pelaku perjalanan dari pintu masuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Entikong diketahui adalah kawasan perbatasan Malaysia - Indonesia.
Perbatasan Entikong ini menghubungkan jalur lintas Provinsi Kalimantan Barat dengan kawasan Serawak Malaysia, dimana Perbatasan Entikong masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sanggau, provinsi Kalimantan Barat.
Pun demikian dengan Aruk yang merupakan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang ada di Kalimantan Barat.
"Dan ada 9 kasus yang spesimen positif dari pelaku perjalanan di Aruk dan Entikong," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, update Omicron di Indonesia, yang saat ini telah terkonfirmasi 3 kasus.
Kasus varian COVID-19 Omicron telah terdeteksi di Indonesia, diawali dengan satu pasien berinisial N yang ada di Wisma Atlet Jakarta.
Terbaru, varian COVID-19 Omicron kembali terdeteksi 2 kasus baru. Ini membuat hingga saat ini telah 3 kasus Omicron terdeteksi di Indonesia.
Perihal penambahan 2 kasus varian Covid-19 Omicron itu dijelaskan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
"Dua pasien terkonfiemasi terbaru, pertama adalah IKWJ laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, laki-laki perjalanan dari Inggris," jelasnya Sabtu (18/12/2021).
Arahan presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait telah masuknya varian COVID-19 Omicron ke Indonesia.
Arahan dari Presiden Joko Widodo itu disampaikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam arahannya, Jokowi meminta agar masyarakat bisa waspada. Namun, ia meminta agar juga tak perlu panik akan kasus ini.
"Waspada penting, tetapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, Terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi instruksikan agar masyarakat yang belum dapatkan vaksin kedua, dan juga masyarakat yang belum sama sekali dapatkan vaksin, agar segera melakukan vaksinasi.
"Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mandatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta agar pemerintah daerah tetap fokus dalam tracing perkembangan COVID-19.
Terakhir, ia meminta agar pejabat negara untuk tidak dulu lakukan perjalanan ke luar negeri.
"Saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri paling tidak sampai situasi mereda," katanya.
(redaksi)