POJOKNEGERI.COM - Update kondisi Gunung Merapi, Minggu (12/3/2023), pukul 20.50 WIB.
Sebagaimana diketahui, dilansir dari detik.com, Gunung Merapi mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang.
Akibat kondisi ini, sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) diguyur hujan abu vulkanik.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menjelaskan saat terjadi erupsi pukul 12.12 WIB, awan panas guguran terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik dengan jarak luncur terjauh 4 km ke arah barat daya (Sungai Bebeng dan Krasak).
Erupsi di Gunung Merapi masih berlangsung hingga Minggu 12 Maret 2023.
Bahkan jarak luncur awan panas guguran pada pukul 07.56 WIB hingga 2.500 meter ke barat daya Kali Bebeng.
Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 11 Maret 2023, pukul 00.00 WIB-24.00 WIB, secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.
Teramati 4 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.
Awan panas guguran 41 kali dengan jarak luncur maksimum 4.000 meter ke barat daya.
Suara guguran 4 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan
"Halo Warga Merapi. INFO: Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 pukul 07.56 WIB jarak luncur 2500 m mengarah ke Barat Daya (K. Bebeng)," ujar akun BPPTKG dikutip Minggu (12/3/2023), melalui detik.com.
BPPTKG sendiri mengungkapkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, BPPTKG menghimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Mengingat terdapat gangguan akibat abu vulkanik yang ditimbulkan.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya.
(redaksi)